Kerinduan

Tetes-tetes kerinduanku kini telah berubah menjadi lautan
menenggelamkan perahuku dalam badai kebimbangan
adakah kau juga dilanda kerinduan yang sama
seperti apa yang kurasakan ?

Ahmad Feisal. Cikarang. 30 Januari 2002. 08:20 WIB
*ini syair ditulis satu setengah bulan sebelum merit..

Tidak ada komentar: