Senandung Buku

Bila kau ke telaga thuq al hamamah, jangan membawa sampan dan jangan niatkan berenang, kawan. Kau harus menyelam.
30 Nov 2011


Jika bulughul marom masih belum cukup terang untuk mengusir gelapmu, nyalakanlah subulus salam, kawan, niscaya terang siang yang kau lihat.
30 Nov 2011


Sungguh terlalu jika kau masih juga bodoh mengenai soal-soal dasar, kawan, padahal kau diajar dua guru besar, bidayatul mujtahid dan nailul authar.
30 Nov 2011


Kawan, kusarankan kau naik bahtera ahkamu sulthaniyah dan membawa siyasat nameh sebagai bekal, tatkala kau hendak melayari samudera amanah kekuasaan.
30 Nov 2011


Kau pantas menjadi anak yang cemerlang, kawan, jika ibumu adalah al umm dan ayahmu adalah al muwaththa.
30 Nov 2011


Jika penjara adalah ibu, maka ia adalah ibu yang hebat, kawan, karena dari rahimnya lahir anak-anak tangguh: fi zhilalil quran dan al azhar.
30 Nov 2011


Ini kipas unik, kawan. namanya sutasoma. kalau kau kibaskan, akan terdengar suara, "bhinneka tunggal ika, bhinneka tunggal ika, bhinneka tunggal ika....".
30 Nov 2011


Jika dunia meletihkanmu, datanglah ke taman riyadhus shalihin. semoga keindahannya bisa menentramkan jiwamu, kawan.
1 Des 2011


Kawan, ini kopi pagi sangat harum dan nikmat kurasa, tak lain karena ia diracik dan disajikan oleh javid nama.
1 Des 2011


Di siang yang terik, teduh hati mendengar iqdul jawhar sedang menyenandungkan pepujian pada sang kekasih.
1 Des 2011


Safinatun najah boleh jadi bukan perahu besar. tapi ia cukup tangguh untuk kau bawa berlayar di samudera kehidupan, kawan.
1 Des 2011


Sebelum kau daki gunung ilmu itu, kawan, makanlah dulu sepiring ta'limul muta'alim hingga cukup tegak punggungmu dan tidak ribut perutmu.
1 Des 2011


Jika al quran adalah samudera atlantik, kawan, maka fathul bari mestilah laut mediterania.
1 Des 2011


Dari sumber mata air al umm, mengalirlah sungai-sungai al majmu', mughni al muhtaj, kifayatul akhyar, fathul mu'in, dan taqrib.
2 Des 2011


Tatkala menjelajahi belantara kehidupan, niscaya kau tak akan tersesat, kawan, selama kau membawa peta dan kompas irsyadul ibad.
2 Des 2011


Majmu'atur rosa-il seumpama transfusi darah bagi gerilyawan yang terluka semangatnya.
2 Des 2011


Ah, kawan, rupanya kau mabuk durratun nashihin. Minumlah segelas silsilah al ahadits adh dha'ifah wal maudhu'ah untuk mengembalikan akalmu.
2 Des 2011


Dengan apa kau halau letih sore, kawan? Lupakan yang lain, cobalah nashaihud diniyah wal washoyal imaniyah.
2 Des 2011


Risalatul mustarsyidin memukuli aku, si degil, bertubi-tubi. Tapi aku tak terluka olehnya. Malah berkurang kedegilanku.
2 Des 2011


Pernikahanmu kelak, kawan, hendaklah laksana al lu'lu' wal marjan, menyimpan semua perbedaan dan mengumpulkan persamaan.
3 Des 2011


Sungguh elok penampilanmu, kawan, kau kenakan pakaian minhajul muslim dan tercium pula wangi taisirul kholaq.
5 Des 2011


Apakah kejernihan udara bagi ruhani yang kau cari, kawan? Di pegunungan sejuk madarijus salikin akan kau temui itu, namun lewatilah jalan al hikam untuk ke sana.
5 Des 2011


Mari, kawan, kita masuki raudhatul muhibbin. kita hirup udara sejuknya. kita reguk air jernihnya. kita manjakan mata hati dengan pemandangannya.
6 Des 2011


Warung kopi ini cukup ramai walau hanya ada dua tamu, kawan. Mereka fiqhus sunnah dan ihya ulumuddin.
6 Des 2011


Dan diputuslah jerat mimpi dari leherku subuh tadi oleh arrahiqul makhtum. Ia hamparkan wewangian masa silam yang menjadi bara semangat di dada.
7 Des 2011


Namun, sebaik-baik mahkota ialah at taj yang berhiaskan jawahirul bukhari. Kenakanlah kawan!
7 Des 2011


Nah, inilah al hikam dan tanbihul ghafilin, kawan. Simaklah ucapan mereka, kelak hatimu akan senantiasa pagi.
7 Des 2011


Mintalah satu dua nasehat dari at targhib wa tarhib, sebelum kau mulai menjelajah lorong waktu. Nasehatnya lebih melindungimu daripada rompi anti peluru.
8 Des 2011


Untuk gersang hatimu, kawan, selalu tersedia oase damai di fathu rabbani wa faidhu rahmani. Bermainlah ke sana!
8 Des 2011


Sempurnakan pagimu dengan sinar mentari, semilir angin sejuk, kicau burung, aroma kopi, dan senandung fathul qadir.
9 Des 2011


Jangan kau ajak fathul majid menari, kawan. ia bukan rumpun bambu, tapi tembok benteng. Kalau kau mau, menarilah bersama matsnawi ma'nawi.
9 Des 2011


Hadiahkanlah cermin al bidayah wa nihayah untuk rajamu, kawan. Dengannya ia bisa mematut diri seapik mungkin.
9 Des 2011


Abdul 'Aziz Matnur, kau telah kembali ke sana, tapi aku bersyukur telah menikmati hidangan nazharat fi risalati ta'lim darimu. Rahmat Allah untukmu. *mengenang almarhum Ust. Abdul Aziz Matnur
11 Des 2011


Mutiara penghias zaman bersambungan dari masa ke masa. Indah sekali melihat al munir, al manar, dan al maraghi di antara butir2 berkilauan itu.
12 Des 2011


Ajaklah shifatu shafwah ke manapun kau melanglang buana, kawan. Kau seumpama membawa kepingan-kepingan emas.
14 Des 2011


Pasanglah pelita uqudu lujain dan tarbiyatul awlad, kawan, agar benderang rumah tanggamu dan terlihat semua hal.
15 Des 2011


Tafsir al qur'an al 'azhim adalah gudang besar, kawan. Semua orang datang ke sana mengambil keperluannya yang selalu tersedia.
15 Des 2011


Kau hendak menjelajah alam intelektual, kawan? Coba kau mulai dengan mengunyah al muqaddimah.
16 Des 2011


Tatkala kukira ini adalah halaman terakhir, tapi ternyata lembarannya masih berkisah. tak pernah usai dan tak merangkul jemu. inilah takdir indahku. #membacaanakdanistriku
16 Des 2011


Katakan pada rajamu, kawan, kalau ia mau bersama al quran dan kutubus sittah maka itu cukup untuk ia bisa memimpin bumi dan memakmurkan seluruh penghuninya.
19 Des 2011


Dia yang hidangan makan malamnya al musnad adalah orang besar kawan. Sering-seringlah kau bersamanya.
19 Des 2011


Principia dan annus mirabilis telah melahirkan begitu banyak anak cemerlang. Akankah ada yang lebih hebat dari mereka, kawan?
20 Des 2011


Bila tanda tanya begitu massif di jiwamu, kawan, usirlah satu per satu dengan risale-i nur kulliyati.
21 Des 2011


Bila berbahagia bumi mesir dengan risalatut tauhid dan al manar, maka berbahagia pula bumi banjarmasin dengan sabilal muhtadin.
27 Des 2011.

TomySaleh.Kalibata.29Des2011

Catatan Kopi

di tengah ekonomi yang sulit dan politik yang rumit, tapi kau masih bisa mendengar dentingan sendok saat mengaduk kopi di cangkirmu, maka kau sudah maju satu langkah menuju revolusi...
31 Okt 2011

mengunyah sore, menyesapi kerinduan, wangi kopi ini terasa senyap, sayangku. aromanya menjelma dirimu. menari-nari di dalam cangkirku.
31 Okt 2011

ini bukan cangkir. hanya arena dansa. tempat menari para butir serbuk kopi. dalam alunan irama tasbih. putarannya hangatkan hati. aromanya membuka semangat.
1 Nov 2011

kopiku hitam oleh pekatnya cintamu. wanginya semerbak seperti keramahanmu. hangatnya adalah kerinduanku. pahitnya ialah pelajaran kehidupan.
1 Nov 2011

Jika hujan sore ini tak jua melunturkan sang rezim, kawan, kau patut berharap curahan air kopi hangat dari langit. berdoalah agar tetesannya menjelmakan amarahmu menjadi sebuah pistol.
2 Nov 2011

ada jenak di hidupmu sebagai kopi pagi panas, kawan. hitam dan pahit, namun wangi dan nikmat. tapi kau sanggup menyeruputnya pelan-pelan dan menelannya dengan senyuman. kau selesaikan secangkir dengan elegan. kau adalah pejuang revolusioner kehidupan, kawan!
3 Nov 2011

Jangan biarkan surya terbit seorang diri, kawan. Iringi ia dengan kepulan uap dari cangkir kopi pagimu. Semoga ia rela membagi cahayanya ke dalam jiwamu dan panasnya akan membakar semangatmu.
4 Nov 2011

tepian cangkir kopiku sekadar tambatan perahu-perahu keluh. mampir sejenak membuang muatan galau. jika habis ini kopi, kawan, kami melaut lagi. ya, ke sana, ke samudera ganas.
4 Nov 2011

jangan kau hinakan secangkir kopiku, kawan! ini minuman para sufi, filsuf, pujangga, cerdik cendekia, dan kaum revolusioner dunia. ikut bersamaku atau berhadapan dengan mereka!
4 Nov 2011

hentikan bicaramu tentang revolusi, jika di dadamu tak bersemayam semangat, di kepalamu miskin ide, di bahumu tak tersandang AK 47, dan tanganmu tak mencengkeram secangkir kopi hangat!
4 Nov 2011

jika tiada belati, cukuplah puisi, terlahir dari hati, teriring wangi kopi.
4 Nov 2011

sungguh eksotis ngopi malam. kutuangkan kegelapannya yang hangat. kuaduk dengan bulan sabit berdenting-denting. lihatlah, mengepul gemintang dari cangkirku.
7 Nov 2011

Secangkir kopiku ini, kawan, selalu hadir di waktu yang tepat. Ia adalah pencerah pagi, peneduh siang, pelembut sore, dan penghangat malam.
8 Nov 2011

aku harus habiskan secangkir kopi ini, mereguk setiap tetes senyummu di sana, sebelum sang waktu merampas kehangatannya.
8 Nov 2011

ah, ada diskusi hangat di cangkirku, kawan, antara voltaire, abduh, rasyid ridha, al banna, al afghani, syariati, guevara, carlos ramirez, arafat, dan soekarno. aku tak sepenuhnya paham. kuaduk semuanya demi menghitamkan dan menghangatkan kopiku lalu kureguk habis.
8 Nov 2011

jika tiada kopi tersisa untukku, maka akan kutuangkan puisi iqbal dan rumi ke dalam cangkirku. alirannya menggetarkan kerongkongan dan menghangatkan hati.
10 Nov 2011

ada guratan pena hamka, ada idealisme tjokroaminoto, ada dengung orasi natsir, ada ketekunan dahlan, ada semangat rasuna said. ya, kawan, mereka semua padu di sini. di dalam cangkir kopi hangatku. mari kawan, kita reguk demi menghormati pahlawan.
10 Nov 2011

jangan picingkan mata terhadap secangkir kopi, kawan. di sana dititipkan gemuruh suara hati massa, yang menyeruak di antara asap mesiu, di tunisia, mesir, yaman, bahrain, suriah, libya, dan tanah negeri yang kaki rezimnya dicuci dengan darah rakyat.
10 Nov 2011

untuk kopi yang tidak hangat, kawan, tambahkanlah sejumput puisi cinta dan aduk perlahan penuh kasih.
11 Nov 2011

kopi encermu tidak akan membuatmu kokoh, kawan. kentalkan ia dengan cita-cita dan semangat membara.
11 Nov 2011

tak cukup cuma sekadar hasrat dan amarah, kawan. jika aroma kopimu kurang kuat, bagaimana ia bisa merubuhkan sang rezim?
11 Nov 2011

kau tahu dengan apa para pejuang itu ngopi, kawan? mereka tuangkan satu sendok bubuk saripati derita lalu diseduh dengan air mata mendidih lalu mengepullah suara rakyat dari dalam cangkirnya.
14 Nov 2011

biarlah teh untuk para raja, bir untuk pecundang, susu untuk wanita dan anak-anak, dan secangkir kopi untuk para gerilyawan.
14 Nov 2011

apa yang dibisikkan aroma kopimu itu, kawan? mimpi kenikmatan belaka ataukah doa bagi keruntuhan rezim?
17 Nov 2011

tatkala bangsa barbar menyerbu baghdad kemudian membuang gunungan kitab dan manuskrip ilmu ke sungai hingga lunturan tintanya menghitamkan airnya, aku berharap bisa menciduknya secangkir lalu kuhangatkan bak kopi. kuyakini aroma kenangannya sepahit rasanya, kawan.
17 Nov 2011

Jika dr mulut pejuang mengalir pmbahasan cinta dunia, maka pasti seseorang telah meracuni kopinya. Awasi cangkir kopimu, kawan.
17 Nov 2011

pagi ini matahari menyuguhkan secangkir kopi untukku, kawan. dia buat dari saripati lenguhan malam ditambah sejumput asa awal hari lalu dihangatkan dgn sedikit sinarnya.
18 Nov 2011

inilah impian, kawan. ngopi ditemani mentari di kananku, rembulan di kiriku, dan gemintang di seberangku. dari dalam cangkirku, nebula meliuk menari-nari.
18 Nov 2011

hidupku cuma secangkir kopi, kawan. kenikmatan seteguk demi seteguk. jikalau tersisa hanya ampas kopi di dasar cangkir, maka aku cuma kenangan, kawan.
21 Nov 2011

kawan, alam ini ramai oleh hiruk pikuk titipan kisah. pada tepian kerikil, pada ujung daun, pada putik bunga, pada sayap bul-bul, pada mata faset lalat, pada angin. sementara aku, kutitipkan kisahku pada wangi kopi pagiku yang usianya cuma secangkir.
21 Nov 2011

hitamnya kopiku bukan karena omong kosong demokrasi dan hak asasi manusia, kawan. ia menghitam oleh pekik perlawanan yang tertahan.
22 Nov 2011

dan kopi para komprador selalu manis, kawan, yang mereka hirup dari cangkir emas. yang dibeli dari upah menjual rakyat.
22 Nov 2011

aku ingin seperti kopi, kawan. memang legam, tapi harumnya ke sekitar. memang pahit, tapi menghalau letih.
23 Nov 2011

kalau rezim menembakku, mengalir kopi hangat dari luka yang menganga berasap. kalau rezim membakarku, jasadku akan mengabu bubuk kopi.
24 Nov 2011

secangkir kopi tak pernah salah, kawan. ia memang sudah seharusnya seperti itu; menggoda pagi, merayu siang, dan mencumbu malam.
25 Nov 2011

dari moncong senapan gerilyawan, kawan, selalu keluar puisi indah. dan dari bibir manis cangkir kopinya, selalu mengepul cita-cita.
25 Nov 2011

ah, kali ini Kaldi menemaniku tenggelam dalam secangkir kopi. saban detik terdengar nyanyian kambing-kambingnya penuh keceriaan.
25 Nov 2011

lepaskan mantel kantukmu, kawan. bakar ia hingga hangus. larutkan ke dalam secangkir air mendidih, sebagai kopi pagimu.
28 Nov 2011

jika di langit hanya tersisa mendung, kawan, itu karena aku larutkan sebahagian cahaya mentari siang ini di dalam cangkir untuk menghangatkan kopiku.
28 Nov 2011

aku tak gundah bila tak kutemukan krim susu untuk macchiatoku, kawan. senyum hangat dan kecup mesra kekasihku, sebagai gantinya.
29 Nov 2011

jika kau ngantuk dengan dongeng para politisi itu, kawan, segeralah hirup secangkir kopi derita rakyat agar kau tetap waspada.
29 Nov 2011

TomySaleh. Kalibata. 30 Nov 2011. 07:54WIB
*semua catatan kopi pernah diposting di wall facebook

Menyikapi Pihak Lain

Pepatah itu singkat saja, "rambut sama hitam, tapi isi kepala berbeda-beda". Di ruangan yang sama, ada seribu kepala, maka akan ada pula seribu pemikiran yang berbeda. Setiap manusia Allah ciptakan berbeda. Saudara kembar sekalipun, tetap memiliki perbedaan. Setiap kita punya ciri khas masing-masing. Tidak ada manusia yang sama persis dalam semua hal. Si A dan si B boleh saja saudara kembar yang memiliki selera terhadap makanan yang sama. Tapi si A dan si B bisa berbeda dalam hal pemikiran politik, misalnya.

Perbedaan yang ada itu menjadi tantangan bagi manusia untuk dikelola dalam rangka memakmurkan kehidupan di muka bumi. Inilah salah satu fungsi manusia sebagai khalifah. Perbedaan yang akan mendatangkan rahmat dan berkah dari Allah adalah perbedaan yang di-manage sedemikian rupa sehingga bisa saling melengkapi satu sama lain dan meningkatkan kualitas kehidupan dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT.

Adalah fitrah, jika manusia akan senang jika menemukan persamaan dengan manusia lainnya. Namun juga sangat manusiawi, jika manusia akan saling memberikan sikap atau respon atau pendapat terhadap perbedaan-perbedaan yang tampak di depan matanya. Kita tidak perlu risau atau galau terhadap sikap pihak lain terhadap kita. Barangkali point-point di bawah ini bisa menjadi bahan pertimbangan kita dalam menyikapi pihak lain:

1. Jika dikritik, terimalah!
Kritik adalah sebuah masukan. Tidak perlu repot menjawab, karena memang bukan pertanyaan yang perlu dijawab. Juga tidak usah ada klarifikasi dan upaya "menyerang" balik pihak pengkritik. Lupakan identitas siapa yang mengkritik dan apa isi hati atau motif si pengkritik. Fokus ke isi kritikannya. Cobalah untuk berbahagia bersama kritikan. Dengan itu kita bisa menjadi lebih hati-hati dan lebih baik lagi di masa yang akan datang. Berbesar hatilah untuk menampung semua kritikan dari semua pihak.

2. Jika difitnah, klarifikasi!
Fitnah adalah tuduhan palsu terhadap kita. Basis fitnah ada dua: kebodohan (ketidaktahuan akan informasi atau data yang sesungguhnya) dan kebencian. Jika mendapat fitnah, sebisa mungkin, lakukan klarifikasi secepatnya dengan cara-cara yang elegan. Jangan melakukan klarifikasi dengan basis kebencian pula. Paling afdhol jika dilengkapi dengan klarifikasi berupa sikap atau perbuatan atau akhlak. Sehingga fitnah itu menjadi batal.

3. Jika salah, luruskan!
Kesalahan adalah ketidaktepatan dengan patokan atau tolok ukur. Jika kita mengetahui patokan tersebut, maka luruskanlah kesalahan dengan sebaik mungkin. Tidak perlu menjadi bahan ejekan atau olok-olok. Tidak usah pula mencari-cari, mengada-adakan, merekayasa, mengungkit-ungkit, atau mengintai kesalahan pihak lain. Begitu tampak kesalahan, segera luruskan dengan baik-baik. Sekali lagi: tanpa dilandasi kebencian terhadap si pelaku kesalahan.

4. Jika benar, dukung dan ikuti!
Kata Nabi, hikmah adalah milik orang mukmini yang hilang; di manapun ditemukan, ambillah. Kebenaran bisa datang kapan saja, di mana saja, dan dari siapa saja. Jika nampak kebenaran di depan mata, maka dukung dan ikutilah. Tidak usah melihat siapa yang menyampaikannya. Kita yakini semata-mata kebenaran itu datangnya dari Allah SWT. Jangan pilih kasih terhadap datangnya sumber kebenaran. Misalnya walikota kota S sukses mengemban amanah dengan baik. Ia berhasil menekan angka kemiskinan dan angka korupsi. Birokrasi dan manajemen kota sangat simpel dan ramah. Nilai-nilai keadilan berhasil ditegakkan. Maka walikota seperti ini harus kita dukung, sekalipun dia dari partai yang berbeda dengan partai yang kita anut!

5. Jika diejek, diamkan!
Ejekan adalah lontaran kata-kata kasar yang mencoba menciptakan opini yang merendahkan (negatif). Basis ejekan adalah kebencian. Suatu ketika Nabi Isa AS, melewati sekelompok orang. Lalu mereka melontarkan kata-kata ejekan yang keji dan kotor. Tapi Nabi Isa AS diam belaka. Seseorang mendekatinya, "mengapa tidak engkau balas ucapan mereka?". Jawab beliau, "setiap orang mengeluarkan apa yang dimilikinya.". Para pengejek hanya memiliki kosa kata ejekan di kepalanya. Tidak ada argumentasi ilmiah yang dimiliki. Tidak ada kredibilitas intelektual. Kita patut mengasihani para pengejek-pembenci ini. Ikuti saja teladan Nabi Isa AS.

Semoga kita bisa menjadi manusia yang adil dalam menyikapi pihak lain. Allah SWT berfirman, "...berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat dengan taqwa..." (QS. Al Maidah ayat 8)

Wallahua'lam bisshowab.

TomySaleh.Kalibata.28Oktober2011.10:31WIB

Catatan Jiwa Perindu

Peluklah aku penu rindu,
seperti rembulan memeluk malam
Atau seumpama sejuk pagi menggenggam subuh
Dec 20, 2010 *posted in facebook


Jika perindu menyerahkan umurnya kepada tepian sore,
itu hanya supaya ia tetap merindu di balik selimut malam
Hidup sang perindu bagai tak berkesudahan,
tulangnya hancur dimakan tanah,
meluluh jadi debu rindu ditiup angin zaman
#CatatanSore Jul 25, 2011 *posted in facebook


Musik perindu hanyalah gesekan angin dan abu
Di situ ia titip kenangan dan asa sehelai-sehelai
Dirinya maya, tapi rindunya nyata
#CatatanSore Jul 26, 2011 *posted in facebook


Rinduku tak palsu
Walau embun sudah menguap, hatiku terdiam kaku
Pada harap dan kenangan ia terpaku
#CatatanPagi Jul 27, 2011 *posted in facebook


Sejak kapan kau merindu?
Sejak jiwaku disemayamkan di liang kenangan
#CatatanPagi Jul 30, 2011 *posted in facebook


Hingga kapan kau terus merindu?
Hingga kau kembali ke rahim ibumu
Tapi itu mustahil!
Maka seumur kemustahilan itulah aku merindu
#CatatanPagi Aug 1, 2011 *posted in facebook


Kerinduan menguatkan langkah kakiku,
sebagaimana ia terangkan jiwaku dengan gemintang harapan
#CatatanPagi Aug 2, 2011 *posted in facebook


Saat aku digenggam sepi,
peluhku membisikkan aroma kerinduan
#CatatanMalam Aug 6, 2011 *posted in facebook


Jika merindumu adalah bunuh diri,
maka aku harus mati saban hari
#CatatanMalam Aug 6, 2011 *posted in facebook


Zaman menyeret kuat leherku ke barat,
sementra kenangan menarik kakiku ke timur
#CatatanPagi Aug 7, 2011 *posted in facebook


Aku hanyalah tumpukan batu kerinduan
Setiap berlalu satu masa, hilang satu batu
#CatatanPagi Aug 8, 2011 *posted in facebook


Kitab rinduku cuma lembaran usia yang ditulis dengan tinta kenangan
Kalau aku mati kelak, kuwariskan kitab itu kepada hatimu
#CatatanPagi Aug 10, 2011 *posted in facebook


Kerinduanku bukan embun yang lenyap disergap terang pagi
Tapi ia emas yang tak luruh meski bersemayam jauh di dalam tanah yang kau jejaki
#CatatanPagi Aug 10, 2011 *posted in facebook


Kunaiki rakit menelusuri sungai kenangan
Dihanyutkannya kelak ke muara samudera kerinduan
#CatatanPagi Aug 15, 2011 *posted in facebook


TomySaleh.Kalibata.12Oktober2011.07:27WIB

Notasi Kecil Fajar Dan Senja

Kalian, wahai beburung berkicau dan embun di ujung dedaun dari taman asri,
terlalu angkuh merengkuh fajar
Apakah ia kemewahan yang hanya pantas dan bisa dinikmati oleh kalian?
Kami, para belatung sampah dan kutu anjing jalanan,
juga disapa dan diselimuti oleh sang fajar!
Jan 13, 2011 *posted in facebook

Aku tertipu kelabunya mendung
Ia tukar itu siang dengan sore
Ah, inilah jiwa labil
Menggantung saja pada tonggak-tonggak hari
Buka akalmu, mentari tak kenal siang, sore, dan malam
Mendung pun cuma bisa merayap di bawah kakinya
Ia kokoh terang
Harusnya kulabuhkan saja hatiku di sana
Jan 19, 2011 *posted in facebook

PANGGUNG BONEKA

Tak ada desau nafas
Sunyi pula gempita fikir
Cuma tatap hampa barisan boneka
Dan senyum lebar dalang di balik layar
Apr 2, 2011 *posted in facebook


Di tiap penghujung letih matahari kuterima untaian malam dari sang senja
Selalu saja sama pesan yang tertera
Duniamu kelak akan menyempit dan sekelam ini
Namun belum penuh jua bekalanmu
Tampak lengang ruang jiwamu
#CatatanSenja May 23, 2011 *posted in facebook


Larutkan saja sisa temaram malam itu dalam secangkir kopi pagimu, kawan
Dentingan sendok pengaduk adalah irama penyambut surya
Hirup resapi aromanya sebagai pembuka asa hari
Reguk dan rasakan ia menyelusup ke setiap urat saraf
Menghantar semangat ke sekujurmu
#CatatanFajar May 24, 2011 *posted in facebook


Hidup adalah menunggu fajar
Saat memulai janji lama nan tak tertunai kemarin
Berbekal mimpi dan kesempatan baru
Untailah sehelai saja senyuman
Sebagai menghujam panji di medan perang
Tanda belum padam semangat tempur
#CatatanFajar May 25, 2011 *posted in facebook


Jelaga sore
Dada sesak
Jiwa lunglai
Langkah gontai
Janji tak tertunai
Asa luput teraih
Semoga esok belum ditiup itu serunai
Tanda zaman sudah usai
#CatatanSenja May 25, 2011 *posted in facebook


Matahari memang melemah
Tapi sarungkan pedang tak diperintah
Cuma sekejap saja kita lepas lelah
Esok tempur lagi dengan gagah
#CatatanSenja May 26, 2011 *posted in facebook


Angin fajar mengusik malam
Buaian mimpi sudah khatam
Hati senang terhidang nasi ulam
#CatatanFajar May 27, 2011 *posted in facebook


Sekantung pagi habis ditelan hari
Senja menanti dengan tatap teliti
Segala tak terbeli, bekal sirna pasti
Malam nanti pantas ditutup dengan ditangisi
#CatatanSenja May 30, 2011 *posted in facebook


Fajar sudah menyingsing sejak tadi, namun mataku masih terbelenggu senja kala
#CatatanFajar May 31, 2011 *posted in facebook


Selamat malam bumi
Dingin menjalari ujung rambut
Mata tak lagi terbebani membaca
Kenyataan tamat, impian terbit
Selamat malam kegelapan
#CatatanMalam Jun 5, 2011 *posted in facebook


Kutulis notasi pagi singkat dengan pena bertintakan sisa malam
Bahwa mentari menua melemah
Fajarnya tak cukup benderang
Belum lagi terik, tapi wajah-wajah jalanan sudah dihadiri senja
#CatatanFajar Jun 6, 2011 *posted in facebook


TomySaleh.Kalibata.11Oktober2011.13:05WIB