Catatan Kopi

di tengah ekonomi yang sulit dan politik yang rumit, tapi kau masih bisa mendengar dentingan sendok saat mengaduk kopi di cangkirmu, maka kau sudah maju satu langkah menuju revolusi...
31 Okt 2011

mengunyah sore, menyesapi kerinduan, wangi kopi ini terasa senyap, sayangku. aromanya menjelma dirimu. menari-nari di dalam cangkirku.
31 Okt 2011

ini bukan cangkir. hanya arena dansa. tempat menari para butir serbuk kopi. dalam alunan irama tasbih. putarannya hangatkan hati. aromanya membuka semangat.
1 Nov 2011

kopiku hitam oleh pekatnya cintamu. wanginya semerbak seperti keramahanmu. hangatnya adalah kerinduanku. pahitnya ialah pelajaran kehidupan.
1 Nov 2011

Jika hujan sore ini tak jua melunturkan sang rezim, kawan, kau patut berharap curahan air kopi hangat dari langit. berdoalah agar tetesannya menjelmakan amarahmu menjadi sebuah pistol.
2 Nov 2011

ada jenak di hidupmu sebagai kopi pagi panas, kawan. hitam dan pahit, namun wangi dan nikmat. tapi kau sanggup menyeruputnya pelan-pelan dan menelannya dengan senyuman. kau selesaikan secangkir dengan elegan. kau adalah pejuang revolusioner kehidupan, kawan!
3 Nov 2011

Jangan biarkan surya terbit seorang diri, kawan. Iringi ia dengan kepulan uap dari cangkir kopi pagimu. Semoga ia rela membagi cahayanya ke dalam jiwamu dan panasnya akan membakar semangatmu.
4 Nov 2011

tepian cangkir kopiku sekadar tambatan perahu-perahu keluh. mampir sejenak membuang muatan galau. jika habis ini kopi, kawan, kami melaut lagi. ya, ke sana, ke samudera ganas.
4 Nov 2011

jangan kau hinakan secangkir kopiku, kawan! ini minuman para sufi, filsuf, pujangga, cerdik cendekia, dan kaum revolusioner dunia. ikut bersamaku atau berhadapan dengan mereka!
4 Nov 2011

hentikan bicaramu tentang revolusi, jika di dadamu tak bersemayam semangat, di kepalamu miskin ide, di bahumu tak tersandang AK 47, dan tanganmu tak mencengkeram secangkir kopi hangat!
4 Nov 2011

jika tiada belati, cukuplah puisi, terlahir dari hati, teriring wangi kopi.
4 Nov 2011

sungguh eksotis ngopi malam. kutuangkan kegelapannya yang hangat. kuaduk dengan bulan sabit berdenting-denting. lihatlah, mengepul gemintang dari cangkirku.
7 Nov 2011

Secangkir kopiku ini, kawan, selalu hadir di waktu yang tepat. Ia adalah pencerah pagi, peneduh siang, pelembut sore, dan penghangat malam.
8 Nov 2011

aku harus habiskan secangkir kopi ini, mereguk setiap tetes senyummu di sana, sebelum sang waktu merampas kehangatannya.
8 Nov 2011

ah, ada diskusi hangat di cangkirku, kawan, antara voltaire, abduh, rasyid ridha, al banna, al afghani, syariati, guevara, carlos ramirez, arafat, dan soekarno. aku tak sepenuhnya paham. kuaduk semuanya demi menghitamkan dan menghangatkan kopiku lalu kureguk habis.
8 Nov 2011

jika tiada kopi tersisa untukku, maka akan kutuangkan puisi iqbal dan rumi ke dalam cangkirku. alirannya menggetarkan kerongkongan dan menghangatkan hati.
10 Nov 2011

ada guratan pena hamka, ada idealisme tjokroaminoto, ada dengung orasi natsir, ada ketekunan dahlan, ada semangat rasuna said. ya, kawan, mereka semua padu di sini. di dalam cangkir kopi hangatku. mari kawan, kita reguk demi menghormati pahlawan.
10 Nov 2011

jangan picingkan mata terhadap secangkir kopi, kawan. di sana dititipkan gemuruh suara hati massa, yang menyeruak di antara asap mesiu, di tunisia, mesir, yaman, bahrain, suriah, libya, dan tanah negeri yang kaki rezimnya dicuci dengan darah rakyat.
10 Nov 2011

untuk kopi yang tidak hangat, kawan, tambahkanlah sejumput puisi cinta dan aduk perlahan penuh kasih.
11 Nov 2011

kopi encermu tidak akan membuatmu kokoh, kawan. kentalkan ia dengan cita-cita dan semangat membara.
11 Nov 2011

tak cukup cuma sekadar hasrat dan amarah, kawan. jika aroma kopimu kurang kuat, bagaimana ia bisa merubuhkan sang rezim?
11 Nov 2011

kau tahu dengan apa para pejuang itu ngopi, kawan? mereka tuangkan satu sendok bubuk saripati derita lalu diseduh dengan air mata mendidih lalu mengepullah suara rakyat dari dalam cangkirnya.
14 Nov 2011

biarlah teh untuk para raja, bir untuk pecundang, susu untuk wanita dan anak-anak, dan secangkir kopi untuk para gerilyawan.
14 Nov 2011

apa yang dibisikkan aroma kopimu itu, kawan? mimpi kenikmatan belaka ataukah doa bagi keruntuhan rezim?
17 Nov 2011

tatkala bangsa barbar menyerbu baghdad kemudian membuang gunungan kitab dan manuskrip ilmu ke sungai hingga lunturan tintanya menghitamkan airnya, aku berharap bisa menciduknya secangkir lalu kuhangatkan bak kopi. kuyakini aroma kenangannya sepahit rasanya, kawan.
17 Nov 2011

Jika dr mulut pejuang mengalir pmbahasan cinta dunia, maka pasti seseorang telah meracuni kopinya. Awasi cangkir kopimu, kawan.
17 Nov 2011

pagi ini matahari menyuguhkan secangkir kopi untukku, kawan. dia buat dari saripati lenguhan malam ditambah sejumput asa awal hari lalu dihangatkan dgn sedikit sinarnya.
18 Nov 2011

inilah impian, kawan. ngopi ditemani mentari di kananku, rembulan di kiriku, dan gemintang di seberangku. dari dalam cangkirku, nebula meliuk menari-nari.
18 Nov 2011

hidupku cuma secangkir kopi, kawan. kenikmatan seteguk demi seteguk. jikalau tersisa hanya ampas kopi di dasar cangkir, maka aku cuma kenangan, kawan.
21 Nov 2011

kawan, alam ini ramai oleh hiruk pikuk titipan kisah. pada tepian kerikil, pada ujung daun, pada putik bunga, pada sayap bul-bul, pada mata faset lalat, pada angin. sementara aku, kutitipkan kisahku pada wangi kopi pagiku yang usianya cuma secangkir.
21 Nov 2011

hitamnya kopiku bukan karena omong kosong demokrasi dan hak asasi manusia, kawan. ia menghitam oleh pekik perlawanan yang tertahan.
22 Nov 2011

dan kopi para komprador selalu manis, kawan, yang mereka hirup dari cangkir emas. yang dibeli dari upah menjual rakyat.
22 Nov 2011

aku ingin seperti kopi, kawan. memang legam, tapi harumnya ke sekitar. memang pahit, tapi menghalau letih.
23 Nov 2011

kalau rezim menembakku, mengalir kopi hangat dari luka yang menganga berasap. kalau rezim membakarku, jasadku akan mengabu bubuk kopi.
24 Nov 2011

secangkir kopi tak pernah salah, kawan. ia memang sudah seharusnya seperti itu; menggoda pagi, merayu siang, dan mencumbu malam.
25 Nov 2011

dari moncong senapan gerilyawan, kawan, selalu keluar puisi indah. dan dari bibir manis cangkir kopinya, selalu mengepul cita-cita.
25 Nov 2011

ah, kali ini Kaldi menemaniku tenggelam dalam secangkir kopi. saban detik terdengar nyanyian kambing-kambingnya penuh keceriaan.
25 Nov 2011

lepaskan mantel kantukmu, kawan. bakar ia hingga hangus. larutkan ke dalam secangkir air mendidih, sebagai kopi pagimu.
28 Nov 2011

jika di langit hanya tersisa mendung, kawan, itu karena aku larutkan sebahagian cahaya mentari siang ini di dalam cangkir untuk menghangatkan kopiku.
28 Nov 2011

aku tak gundah bila tak kutemukan krim susu untuk macchiatoku, kawan. senyum hangat dan kecup mesra kekasihku, sebagai gantinya.
29 Nov 2011

jika kau ngantuk dengan dongeng para politisi itu, kawan, segeralah hirup secangkir kopi derita rakyat agar kau tetap waspada.
29 Nov 2011

TomySaleh. Kalibata. 30 Nov 2011. 07:54WIB
*semua catatan kopi pernah diposting di wall facebook