Kriteria Ponsel Idamanku

Inilah ponsel idaman saya:
  1. Warnanya dominan hitam. Menurut saya warna hitam lebih mencerminkan ketegasan, lugas, elegan, dan eksklusif.
  2. Bentuknya candy bar (yang tidak terlalu tebal dan terlalu tipis). Lebih praktis. Tidak perlu menggeser (seperti ponsel bentuk sliding) dan membuka tutup (seperti ponsel bentuk clam shell).
  3. Tersedia bluetooth, infrared, dan kabel data untuk memudahkan pertukaran data dan informasi.
  4. Ada radio FM. Dan bisa menyimpan channel radio. Radio adalah salah satu sumber informasi (dan hiburan) saya.
  5. Ada media player. Untuk memutar MP3, MP4, dan file-file multimedia lainnya. Dan bisa merekam.
  6. Ada camera. Yang bisa memotret dengan bagus. Setidaknya 1,3MP. Untuk mengabadikan momen-momen menarik kapan saja dan di mana saja diperlukan.
  7. Ada kartu memory tambahan. Untuk menyimpan berbagai file pribadi. Sehingga file-file itu bisa mobile.
  8. Bisa SMS, MMS, dan internet.
  9. Ada agenda dan reminder-nya.
  10. Ada document reader utk membaca file pdf dan MS Office.
  11. Bisa menampung minimal 500 nama di phonebook-nya, di mana 1 nama bisa memiliki lebih dari satu nomor kontak.
  12. Bisa menolak nomor-nomor tertentu.
  13. Ponsel itu haruslah merek buatan Asia (Indonesia, Jepang, Korea, China, dll.)

Semoga Allah SWT memberikan saya ponsel idaman tersebut. Amiiin.

Tomy Saleh. Kalibata. 31 Juli 2008. 09:58WIB

Dua Sumber Bencana Kehidupan

Setiap hari kita disuguhkan berbagai macam informasi atau berita mengenai kekerasan: suami membunuh istri, istri menganiaya anak, anak memukuli orang tua, tawuran antar kampung, konflik berdarah dalam pilkadal, anggota gangster melakukan kebrutalan terhadap warga, pelajar putri SMP melakukan aborsi, penipuan, korupsi, ancaman bom, selebriti selingkuh, dan lain-lain. Semuanya itu menjadi sampah pemikiran yang terus menerus mengisi pikiran kita setiap pagi, siang, sore, dan malam. Kita bangun tidur dengan jiwa yang gelisah dan tidur dengan hati yang letih. Begitu setiap hari. Kejahatan melakukan regenerasi dan kaderisasi setiap detik. Negeri ini dipenuhi oleh aroma hati yang membusuk dan pikiran kriminil. Kebathilan mendominasi atmosfir opini tanah air tercinta.

Apabila kemudian terjadi segala macam bencana, maka rasanya kehadiran "tamu" tersebut adalah wajar belaka. Allah SWT berfirman dalam surat Ar Rum ayat 41, "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagaian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.

Jika ditilik lebih mendalam lagi, pada hakikatnya penyebab semua malapetaka dunia ini (setidaknya) ada dua, yaitu Kebodohan dan Kesombongan. Semua ragam kejahatan, kenistaan, keburukan, dan malapetaka bersumber dari dua hal tersebut.

Sumber pertama adalah kebodohan. Kebodohan yang dimaksud adalah keterasingan dari wawasan wahyu suci. Hati dan fikirannya jauh dari pemahaman terhadap petunjuk Allah SWT dan RasulNya. Sehingga semua tindakan, ucapan, tulisan, kebijakan, dan hasil pemikirannya tidak memiliki dasar referensi dan bingkai Islami yang rahmatan lil 'alamin. Segala yang berasal dari dirinya tidak dimaksudkan dan tidak dalam kerangka pengabdian kepada Allah SWT. Lebih semata-mata karena kemauan hawa nafsunya.

Ketiadaan wawasan ini akan mengakibatkan manusia tidak lagi mengindahkan kaidah halal - haram dan juga kaidah manfaat-mafsadat dalam berfikir dan bertindak. Apapun yang diinginkannya dan yang muncul di fikirannya akan (bahkan harus) diwujudkan. Seringkali tidak memperdulikan ekses yang (mungkin) timbul dari hal tersebut (baik positif maupun negatif). Maka kita bisa saksikan parade pertunjukan malapetaka itu: korupsi yang dianggap halal dan lumrah, kebijakan pemerintah yang kontra rakyat dan lingkungan hidup, pembunuhan, perselingkuhan, skandal, pornografi dan pornoaksi di media cetak dan elektronik, kampanye dan sosialisasi budaya permissive, tayangan sinetron yang amoral, kerusuhan sara, pertikaian berdarah dalam ajang pilkadal, dan sebagainya. Rakyat diajak untuk menjadi bodoh. Kurikulum pendidikanpun lebih cenderung ke arah menghasilkan robot-robot untuk memenuhi kebutuhan industri kapitalis. Itupun masih ditambah dengan biaya pendidikan yang sangat mahal. Bayangkan, bahkan untuk menjadi robot miskin nurani pun harus mengeluarkan biaya tinggi. Sungguh dahsyat tayangan peradaban bar-bar ini.

Akibat kebodohan ini yang terus menerus diperdengarkan dan dipertontonkan, maka perlahan tapi pasti akan terbentuk suatu iklim kebodohan massal. Tercipta sebuah masyarakat yang bodoh. Kalaupun ada pihak-pihak yang sadar akan hal ini, sebahagian besar mereka hanya diam saja dan bersikap apatis. Hanya sedikit dari mereka yang berjuang sepenuh hati untuk memerangi kebudayaan bodoh ini.

Bila iklim kebodohan ini dibiarkan terus, maka ummat semakin asing dari firman Allah SWT dan sunnah RasulNya. Maka adzab Allah SWT tiba dan menimpa siapapun juga. Allah SWT berfirman dalam surat Al Anfaal ayat 25, "Takutlah kalian kepada fitnah/bencana yang tidak hanya menimpa orang-orang zalim di antara kalian". Kebodohan berujung pada bencana.

Sumber kedua adalah kesombongan. Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. Iblis adalah pionir sifat sombong ini. Dia merasa lebih mulia dari Adam 'alaihissalaam, karena dia diciptakan dari api, sedangkan Adam 'alaihissalaam diciptakan dari tanah. Karena perasaan itulah Iblis menolak perintah Allah SWT untuk sujud kepada Adam 'alaihissalaam. Menolak perintah Allah SWT adalah sebuah bentuk penolakan terhadap kebenaran, karena Allah SWT adalah Maha Benar dan sumber kebenaran mutlak satu-satunya. Iblis merasa lebih hebat dan lebih mulia, padahal tidak ada yang lebih hebat dan lebih mulia kecuali Allah SWT.

Manusia yang sombong adalah manusia yang meneladani Iblis. Manusia sombong merasa dirinya lebih hebat. Merasa memiliki kemampuan diri sendiri untuk melakukan apapun yang diinginkannya. Senantiasa mengklaim setiap pencapaian prestasinya, keberhasilannya, kekayaannya, dan kekuasaannya adalah berasal dari kerja keras otak dan ototnya semata. Mata hatinya tertutup oleh rasa takjub atas apa yang telah dihasilkan oleh dirinya sendiri berupa pikiran dan perbuatan, sehingga lupa bahwa Allah SWT-lah yang mendatangkan segala kemanisan, kesuksesan, kecemerlangan, kekayaan, dan juga kekuasaannya.

Seperti Qarun yang kaya raya tapi lupa kepada Allah SWT dengan mengklaim bahwa kekayaannya itu bersumber dari hasil kecerdasan dan kerja kerasnya semata. Tidak ada rasa syukur. Pada akhirnya Allah SWT menurunkan adzab kepada Qarun: bumi menelan Qarun beserta seluruh harta benda kebanggaannya itu.

Manusia memang sudah Allah berikan akal fikiran dan sudah pula dihamparkan alam semesta untuk diolah. Tapi pengolahan ini semata-mata sebagai bentuk pengabdian. Allah SWT berfirman dalam surat Adz Dzariyat ayat 56, "Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku". Pengolahan alam semesta dengan bekal karunia Allah SWT pada diri manusia adalah sebuah batu loncatan untuk mencapai ridho dan rahmat Allah SWT. Bukan untuk fokus ke pengolahan itu sendiri.

Namun manusia sombong memiliki karakteristik pandangannya sendiri. Karunia Allah SWT yang hebat itu justru dipergunakan untuk mengolah alam bagi kejayaan pribadi dan diakui sebagai hasil upaya pribadi. Bukan untuk mengabdi kepada Allah SWT. Karena melihat kesuksesan demi kesuksesan yang diraih dengan optimalisasi potensi dirinya (yang merupakan karunia Allah SWT) dalam mengolah alam, maka hawa nafsu semakin berperan dalam mengendalikan diri manusia sombong. Tidak ada kata puas dalam meraih segala macam bentuk kenikmatan yang ditawarkan dunia. Benarlah sabda Rasulullah SAW, "Jika manusia diberi emas setinggi gunung uhud, maka dia akan menginginkan lebih lagi".

Maka terjadilah persaingan dalam merebut sumber-sumber kenikmatan duniawi. Saling berlomba (munafasah, bukan musabaqoh) dalam menguasai harta dan tahta. Segala macam cara ditempuh untuk meraihnya. Maka kita saksikan kembali parade pertunjukan malapetaka: semburan lumpur lapindo, tanah longsor akibat pembalakan liar, banjir, kebakaran hutan, kerusuhan sosial berdarah akibat pertarungan perebutan kekuasaan secara tidak fair, kongkalikong pengusaha dan penguasa yang merugikan rakyat, peperangan, dan sebagainya.

Kemanusiaan dinomorduakan. Hawa nafsu diutamakan. Syariat Allah SWT diinjak-injak dan dihinakan, sementara aturan carut-marut yang menindas harkat dan martabat manusia dijunjung tinggi. Sejumlah alasan dipergunakan untuk pembenaran aksi-aksi kesombongan ini: demokrasi, toleransi, liberalisme, pluralisme, dan hak asasi manusia. Kesombongan berujung pada bencana.

Semua upaya untuk memerangi segala macam petaka itu harus dimulai dari pemberantasan akar masalahnya. Berantas kebodohan dan kesombongan. Secara sederhana dan garis besar, obat dari kebodohan adalah belajar, sedangkan obat kesombongan adalah dzikrul maut. Hal ini disadari masih memerlukan penjabaran yang lebih detail dan teliti. Tentunya setiap perjuangan memerlukan tahapannya sendiri yang harus dirumuskan dengan seksama dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dalam suasana ukhuwah Islamiyah. Setidaknya kita bisa memulainya dari diri kita sendiri.

Wallahu a'lam bisshowab.

Tomy Saleh. Kalibata. 29 Juli 2008. 15:29WIB

Tiga Hal Yang Dilihat Ummat Terhadap Ulama

Ulama adalah pewaris Nabi. Demikian bunyi salah satu hadits yang terkenal dan sudah sama-sama kita hafal. Menurut Prof. Dr. Ahmad Satori Ismail, Guru besar UIN Jakarta, "...ulama adalah orang yang memiliki ilmu yang mumpuni sehingga ilmu tersebut membawa dirinya memiliki sifat khasyyah atau rasa takut hanya kepada Allah saja..." (dikutip dari: http://www.kebunhikmah.com/article-detail.php?artid=429). Allah SWT berfirman, "innama yakhsyallaha min ‘ibadihil ‘ulama’u......Sungguh, yang takut kepada Allah, di antara hamba-hambaNya, hanyalah para ulama.” (QS. Fathir (35): 28). Ulama adalah pewaris Nabi dalam hal iman, ilmu, dan amal. Nabi melakukan tabligh dan ta'lim kepada ummat. Begitu pula Ulama. Nabi adalah pembela dan pengayom ummat (murobbi). Begitu pula Ulama. Nabi menyampaikan kebenaran dan memerangi kemunkaran. Begitu pula ulama. Dengan wawasan keilmuan dan hikmah yang dimilikinya, Ulama adalah sosok manusia yang (sebenarnya) istimewa, di sisi Allah SWT dan RasulNya dan juga di sisi manusia.

Ummat (sadar atau tidak sadar) membutuhkan Ulama untuk saling membantu dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan fitrah manusia dan syari'atNya dalam naungan rahmat dan ridho Allah SWT. Ulama akan membantu mengarahkan, menasehati, membimbing, dan memberikan pengetahuan serta keteladanan kepada manusia untuk hal tersbut di atas. Namun, ummat sebenarnya hanya melihat tiga hal dari Ulama, yaitu keluasan ilmunya, akhlaqnya yang solid, dan keberanian dan ketegasannya.

1. Keluasan Ilmu
Ulama, sesuai definisi bahasanya adalah orang-orang yang berilmu. Orang-orang yang bodoh tidak disebut sebagai Ulama. Ilmu yang dimiliki Ulama adalah ilmu untuk menjalani kehidupan sesuai petunjuk Allah SWT dan RasulNya. Ulama adalah sosok manusia yang merasa dirinya bodoh sepanjang waktu yang oleh karenanya tidak pernah berhenti untuk terus belajar. Belajar ilmu-ilmu tekstual dan kontekstual. Ulama berhenti belajar ketika ia wafat. Oleh karena itulah Ulama memiliki ilmu di atas rata-rata manusia pada umumnya. Ulama adalah pembelajar sejati. Dengan kandungan ilmunya, maka pantaslah ia menjadi rujukan bagi manusia dalam menjawab berbagai pertanyaan dalam hidupnya.

Ulama juga manusia yang open minded. Bersedia menerima masukan (ilmu, hikmah, dan nasehat) dari siapa saja. Walaupun belakangan ada pula terjadi distorsi terhadap makna kata Ulama. Prof. Dr. Ahmad Satori Ismail menulis, "...Ada seorang yang baru bisa berceramah dan belum mendalam ilmu keislamannya sudah disebut ulama. bahkan di sebuah kampung terpencil, ada tokoh masyarakat yang biasa memimpin doa dalam berbagai acara keagamaan sudah disebut ulama dan diangkat sebagai anggota majlis ulama kecamatan padahal bacaan Al Qurannya masih blepotan..." (dikutip dari : http://www.kebunhikmah.com/article-detail.php?artid=429). "Ulama" macam ini yang perlu kita tinggalkan, tak peduli semenarik apapun gaya retorikanya, sebanyak apapun massa pengagumnya, dan sesering apapun dia tampil. Di salah satu televisi swasta bahkan ditayangkan show seorang dukun sesat (yang sangat kentara kemusyrikannya) yang diberi gelar "Ustadz". Dia memimpin acara yang diklaimnya sebagai dzikir dan sholawat yang dihadiri oleh ratusan bahkan ribuan orang, mulai dari orang-orang miskin, orang kaya, selebriti, tokoh masyarakat, dan pejabat. Si dukun sesat itu mengklaim bisa memindahkan penyakit yang diderita manusia ke medium telur atau hewan. Sekali lagi, kita harus menghindari "ulama" macam ini.

2. Akhlaq Yang Solid
Ilmu yang luas akan membuat ulama semakin tawadhu'. Seperti prinsip padi, makin berisi makin merunduk. Ulama akan rendah hati, bukan rendah diri. Ilmunya akan menumbuhkan akhlaq yang solid pada dirinya. Akhlaq yang solid adalah suatu sikap yang telah begitu menyatu dengan kepribadiannya. Akhlaq itu adalah dirinya dan dirinya adalah akhlaq itu. Solid. Akhlaqnya bukan sekedar topeng dan pemanis ketika tampil di podium atau di tv. Ulama memiliki sopan santun yang sangat bagus. Ulama menghormati sesama manusia. Ulama menyayangi dan menyantuni yang lemah. Ulama juga menjaga lingkungan hidup, karena hal itu bagian dari sifat kasih sayangnya.

Akhlaqnya kepada Allah, kepada RasulNya, kepada sesama manusia, dan kepada alam di sekitarnya, begitu luar biasa. Ummat membutuhkan Ulama yang seperti itu. Jangan sampai kita tertipu oleh Ulama yang berakhlaq abal-abal. Halusnya tutur bahasa, tetesan airmatanya, fasih ucapannya, yang ternyata hanya keperluan show di hadapan manusia. Akhlaq itu bukan bagian dari dirinya. Dan jangan pula kita manut pada Ulama yang gemar menebar fitnah, gossip, rumor, dan tuduhan tanpa bukti. Ucapan dan perilakunya kasar. Begitu pula Ulama yang sombong dan merasa dia sudah sangat pandai dan berilmu dibandingkan seluruh manusia. Bahkan orang seperti itu sangat patut kita pertanyakan keulamaannya.

3. Keberanian dan Ketegasan
Salah satu tugas Ulama (yang sebenarnya juga merupakan tugas kita semua) adalah menyampaikan kebenaran dan memerangi kemunkaran. Nabi bersabda, "Sampaikanlah kebenaran walapun pahit rasanya". Berbekal ilmunya, Ulama memiliki landasan ilmiah untuk memperkuat amaliyah dalam ammar ma'ruf nahi munkar. Oleh karenanya Ulama memiliki keberanian dan ketegasan. Ulama berani menyampaikan bahwa yang benar adalah benar dan yang bathil adalah bathil kepada seluruh manusia, mulai dari wong cilik, orang kaya, pejabat, penjahat, dan lain-lain sesuai dengan bahasa mereka masing-masing. Nabi bersabda, "Jihad yang paling afdhol adalah menyampaikan kebenaran di depan penguasa". Dan kita telah menyaksikan deretan Ulama yang telah melakukan jihad yang afdhol tersebut. Dengan gagah berani mereka menyuarakan kebenaran kepada penguasa yang zalim. Ulama menyampaikan aspirasi ummat yang tertindas kepada penguasa penindas. Ulama bersuara lantang membela aqidah kepada penguasa yang membiarkan kesesatan tumbuh subur.

Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas'ud, Sa'id bin Jubair, Ahmad bin Hanbal, Abu Hanifah, Ibnu Taimiyyah, Hasan Al Banna, Sayyid Quthub, Muhammad Natsir, dan lain-lain, adalah sebahagian kecil contoh nama para Ulama pembela kebenaran. Ummat amat membutuhkan Ulama yang berani dan tegas, tanpa harus meninggalkan rasa penghormatan terhadap sesama. Ummat tidak membutuhkan Ulama penakut. Ummat tidak butuh Ulama yang berselingkuh dengan kekuasaan zalim. Ummat tidak memerlukan Ulama tukang stempel yang senantiasa memberikan dalil penguat bagi kebijakan penguasa yang menindas rakyat. Ummat harus menjauhi Ulama yang lembek terhadap sogokan duniawi untuk meredam kerasnya suara dalam membela kebenaran. Ummat memerlukan pembelaan dari Ulama pemberani.

Ulama yang memiliki (setidaknya) ketiga hal di atas adalah pewaris Nabi yang sejati. Ulama yang didambakan kehadirannya dan ditangisi kepergiannya oleh ummat. Ada sebuah puisi pendek yang merupakan suara hati salah satu komponen ummat terhada Ulama:

Kami Masih Percaya

Kami yang terbelenggu di sini hanya menelan ludah
Ketika engkau terdiam belaka menyaksikannya :
Para setan menghina akal dan membunuh nurani

Kami yakin engkau bukan kuda perang gagah
Yang cuma memanggul pedang ilmu di punggungnya
Tanpa pernah bisa menghunusnya untuk menegakkan kebenaran

TomySaleh.Kalibata.18Jul2007.20:00wib


Ditulis oleh: Tomy Saleh. Kalibata. 28 Juli 2008. 16:23WIB (Selamat kepada Majelis Budaya Rakyat atas Premiere film "Sang Murabbi", Ahad, 27 Juli 2008, sebuah film tentang biografi Ulama yang memiliki ilmu yang luas, akhlaq yang solid, dan berani: Allahyarham Ustadz H. Rahmat Abdullah)

Pilih yang mana: jadi nasabah atau pemilik bank?

Bursa buku kaki lima di kawasan Senen, Jakarta Pusat, adalah salah satu tempat favorit dalam berburu buku terutama karena harganya yang cukup murah. Tidak hanya itu, tak jarang pula saya mendapatkan buku-buku langka yang sangat jarang dijual di toko-toko buku atau buku-buku yang sudah tidak dicetak lagi padahal dari segi isi, buku itu memberikan ilmu yang sangat berharga. Misalnya buku “The Federal Reserve, Monster Dari Jeckyll Island: Sebuah Studi Mendalam Tentang The Federal Reserve” karya Edward Griffin (Cet. 1, Juli 2003, Esok Press). Saya tidak hendak meresensi buku tersebut. Saya hanya ingin sedikit mengutip salah satu bagiannya. Di buku itu termuat pendahuluan yg menarik (font biru) sebagai berikut :

Tanya jawab di bawah ini pernah dipublikasikan di dalam majalah humor Inggris, Punch, pd tgl 3 April 1957. Di sini dicetak ulang sebagai pendahuluan dan latihan mental untuk melemaskan urat2 syaraf kita sebelum menghadapi kandunganmateri yg terdpt di dalam buku ini.

Tanya : Bank itu untuk apa sih?
Jawab : Untuk membuat uang.
Tanya : Uang untuk nasabah?
Jawab : Bukan. Untuk bank.
Tanya : Kok, iklan2nya tidak bilang begitu?
Jawab : Karena krg enak rasanya. Tapi bisa diketahui dgn melihat pd cadangan bank sekitar $249juta. Itu uang yg bank buat.
Tanya : Di luar nasabah?
Jawab : Saya kira begitu.
Tanya : Selain itu bank jg menyebutkan aktiva sekitar $500juta. Apakah itu uang yg bank buat juga?
Jawab : Tidak persis begitu. Itu adalah uang yg bank gunakan utk menciptakan uang kembali.
Tanya : O, begitu. Dan bank simpan uang itu di tempat yg aman?
Jawab : Sama sekali tidak, tapi bank pinjamkan kpd para nasabah.
Tanya : Kalau begitu uangnya belum ada dong?
Jawab : Belum.
Tanya : Jadi, aktiva $500juta itu apa?
Jawab : Lho, itu kan pasti akan jadi milik bank juga nantinya.
Tanya : Tapi bank ‘kan harus benar2 punya uang yg disimpan di tempat yg aman?
Jawab : Ya, biasanya kurang lebih $500juta. Ini dinamakan pasiva.
Tanya : Tapi kalau sdh didapatkan, knp disebut lg sbg pasiva?
Jawab : Karena uang itu bukan milik bank.
Tanya : Tapi, mengapa uang itu bisa ada di bank itu?
Jawab : Karena uang itu dipinjam dari para nasabah.
Tanya : Maksud anda, para nasabah meminjamkan uang kepada bank?
Jawab : Begitulah. Uang itu ditaruh di dalam rekening para nasabah, jadi uang itu benar2 dipinjam oleh bank.
Tanya : Lalu apa yg diperbuat oleh bank?
Jawab : Dipinjamkan kepada nasabah lain.
Tanya : Tadi anda katakan uang yg dipinjamkan kpd orang lain itu adalah aktiva?
Jawab : Ya.
Tanya : Jadi aktiva dan pasiva pastilah 2 hal yg sama?
Jawab : O, tidak persis seperti itu.
Tanya : Tadi anda bilang begitu. Kalau saya taruh $100 ke dalam rekening saya di bank itu, bank wajib mengembalikannya kepada saya, maka dinamakan pasiva. Bank itu lalu meminjamkan kepada orang lain, dan orang itu wajib mengembalikan kepada bank, maka uang itu dinamakan aktiva. Itu ‘kan uang $100 yg itu2 juga?
Jawab : Ya, tapi….
Tanya : Kalau uang itu kita hapus, maka artinya sama sekali dengan bank itu sbenarnya tak punya uang sama sekali?
Jawab : Secara teroritis…
Tanya : Okelah secara teoritis. Tapi, bila bank tidak punya uang, dari mana bank dapatkan cadangan sekitar $249juta yg tadi itu?
Jawab : Tadi sudah saya katakan bahwa uang itu sudah bank buat.
Tanya : Bagaimana caranya?
Jawab : Ya, ketika bank itu meminjamkan $100 uang anda kepada orang lain, bank bebankan orang itu dengan bunga.
Tanya : Berapa banyak?
Jawab : Tergantung pd tingkat bunga bank. Katakanlah 5.5%. Itulah keuntungan bank.
Tanya : Mengapa bunga itu bukan keuntungan saya? ‘kan itu uang saya?
Jawab : Ya begitulah cara kerja perbankan, bahwa….
Tanya : Waktu saya pinjamkan kepada bank itu $100 uang saya, knpa tidak saya bebankan bunga kepada bank?
Jawab : Lho, ‘kan itu anda lakukan.
Tanya : Anda tdk bilang begitu. Berapa banyak?
Jawab : Tergantung pd tingkat bunga bank. Katakanlah 0.5%.
Tanya : Tamak sekali…
Jawab : Itu bila anda tidak menarik kembali uang anda.
Tanya : Kalau begitu, lebih baik saya tarik uang saya dan saya kubur di halaman rumah saya…
Jawab : Tentu saja bank tidak akan senang.
Tanya : Mengapa td senang? Bila saya biarkan uang saya di bank, ‘kan itu jadi pasiva. Dengan begitu saya mengurangi beban kewajiban bank.
Jawab : Bukan begitu. Kalau anda hilangkan itu, ‘kan bank jadi tdk punya aktiva.
Tanya : Tapi kalau saya ingin menariknya kembali, bank harus mengizinkan?
Jawab : Sudah tentu.
Tanya : Tapi, kalau uang saya sedang dipinjamkan kepada orang lain?
Jawab : Bank akan mempersilahkan anda mengambil uang orang lainnya.
Tanya : Tapi, kalau orang itu jg ingin mengambil kmbali uangnya dan bank telah mengizinkan saya utk mengambilnya juga?
Jawab : Ah, anda berlagak pilon…
Tanya : Kalau begitu bisa gawat dong. Bagaimana kalau stiap orang ingin mengambil kembali uangnya serentak?
Jawab : Itu ‘kan teori. Dalam prakteknya ‘kan tdk begitu.
Tanya : Kalau begitu bank sudah berniat untuk tidak memenuhi komitmennya dong?
Jawab : Saya tdk bilang begitu.
Tanya : Tentu saja anda tdk akan bilang begitu. Cukup. Atau masih ada yg lain?
Jawab : Cukup sajalah. Anda skrg boleh pergi dan membuka sebuah rekening bank.
Tanya : Bolehkah satu pertanyaan lagi?
Jawab : Boleh.
Tanya : Saya pikir, apa tidak sebaiknya saya membuka bank saja?


Jadi anda pilih mana: mau jadi nasabah atau pemilik bank?

Tomy Saleh. Kalibata. 24 Juli 2008. 11:15WIB

Batiku: Produsen Batik PKS

BATIKU : Menyediakan atribut Partai Keadilan Sejahtera berupa pakaian batik berbagai motif, mode, dan ukuran. Terima pesanan dalam dan luar kota.

Hubungi :
Bpk. Muhammad Fatkhudin (a.k.a Pipink)
0818-683-378
mpipink@yahoo.com
www.batiku.com

Marketing : Jl. Pejuangan, Gg. H. Amir, No. 102, RT 10 RW 07, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11530. Tlp : 021-5367-6311


Factory : Jl. Hasanudin, Sampangan 7A/5, Pekalongan, Jawa Tengah.

Tak Ada Puisi Pagi Ini

Tinta fikirku mengering
Kertas jiwaku tertiup angin galau
Pena mata hatiku patah
Jemariku membeku kaku
Sungai ide berhenti mengalir
Mentari inspirasi tertutup mendung
Maka aku tak bisa menuliskan sejarah
Dan kawan, maaf, tak ada puisi pagi ini

TomySaleh.Kalibata.30Mei2008.9:04wib

Karisma Cellular, bisnis pulsa elektrik

KARISMA CELLULAR
Multi Link e-reload Voucher Elektronik GSM/CDMA
Hubungi : Mustofa Sarbini – 0859-5984-2717 atau 021-3267-2511
Email: mustofasarbini@gmail.com atau
thofansa2003@yahoo.com
web: www.karisma-cellular.blogspot.com

Reformasi Dapatkan Cinta

Sejauh kaki langkah sudah
Ku tetap sabarNantikan saat pelangi bidadari tiba
Mesem-mesem saat berkaca

Subhanallahuwalhamdulillah
wajahku anugerah Allah
Sangat penuh harapan tidak secercah
Banyak!!!
Bergunung-gunung
bahkan takkan bisa kudaki, tidak bisa kuhitung
Lautan Cinta dari Nya
ku rayu Dia saat malam
agar bidadari-Nya dibumi ini
tuk aku yang masih sendiri

Langkahku terserakan
Gontai, limbung, krempeng
Era orba panjatkan do’a
Era reformasi dapatkan cinta

By Thofansa Andallas_08 Jul 08
http://www.karisma-cellular.blogspot.com/

Jadwal Acara Pekan Tarbiyah, 25 - 27 Juli 2008

Jadwal Acara PEKAN TARBIYAH
Jum'at - Ahad, 25-27 Juli 2008, PKL. 09:00 - 21:00

Gelanggang Remaja Jakarta Selatan, Bulungan (di samping SMA 70 Bulungan)

Jum’at, 25 Juli 2008
- Pagi-sore: Simposium “Peran alm. Ust. Rahmat Abdullah dalam da’wah dan tarbiyah”. Pembicara : KH. Abdul Rasyid Abdullah Syafi’ie & Ust. Abu Ridho
- Siang : Pemutaran film edukasi oleh LSM “Sekolah Rakyat”
- Malam : Pentas nasyid & lagu religius: Izzatul Islam, Shoutul Harokah, Fatih, Snack Ensambel, & Kelompok Penyanyi Jalanan.

Sabtu, 26 Juli 2008
- Pagi-sore : Simposium “Mencari spirit yang hilang”. Pembicara : Ust. Untung Wahono & Ust. Almuzammil Yusuf.

- Siang : Pentas nasyid pelajar oleh LSM Jaringan Sekolah Islam Terpadu
- Malam : Pentas teater kanvas dan pembacaan puisi karya alm. Ust. Rahmat Abdullah oleh para tokoh.

Ahad, 27 Juli 2008
- Pagi – Siang : Simposium “Muslimah menjawab tantangan”. Pembicara : Usth. Yoyoh Yusroh, Usth. Aan Rohanah, Usth. Wirianingsih, Usth. Ledia Hanifa.
- Pagi – Siang : lomba lukis anak-anak
- Sore : Jumpa pemeran film “Sang Murabbi” : Irwan Renaldi, Benny Ruswandi, David Chalik, Astri Ivo, & Ati Cancer.
- Sore : Pemutaran perdana film “Sang Murabbi” untuk umum (tiket gratis di tempat dan hanya tersedia 300 tiket)
- Malam : Pemutaran perdana film “Sang Murabbi” untuk undangan khusus

Selain itu, acara dimeriahkan pula dengan :
- Pameran foto “In memoriam : Ust. Rahmat Abdullah”
- Bazaar
- Pelayanan Kesehatan

Ajaklah keluarga dan saudara-saudara kita...

Kerja sama : Majelis Budaya Rakyat dan Asosiasi Nasyid Nusantara

Hujan kasih

Adakah kau tebar biji bunga kasih?
Ini musim hujan
Airnya suburkan tanah hati
Kelak biji itu akan tumbuh
Hiasi tanah hati

TomySaleh.KebonJeruk.14Jan2006.19:45wib

Mengingat Pagi

Sayangku, aku di sini tidak sendiri
Ditemani gemerisik dedaunan
Ditingkahi gemericik air
Mengisi relung hati yang kosong
Iramanya sangat indah
Lantunannya subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallahu wallahu akbar
Dan semilir angin sejuk menerpa mendamaikan jiwa

TomySaleh.Tebet.20Desember2005.11.27wib

Sindiran Dan Teguran Untuk Ulama Pencinta Duniawi

Kepercayaan diri para budak duniawi yang awam berangkat dari kebodohannya akan pesan-pesan Al Qur-an dan As Sunnah, sehingga mereka mengira bahwa usia mereka panjang (dan bisa terus menyibukkan diri mereka dalam mengejar kekayaan duniawi serta melupakan akhirat) dan semua harta benda mereka diperoleh dengan berbagai macam cara yang halal maupun yang haram (karena ketidaktahuan akan halal dan haram), tetapi kepercayaan diri para budak duniawi dari kalangan ahlul 'ilmu berangkat dari kepiawaiannya memanipulasi makna Al Qur-an dan As Sunnah untuk membenarkan semua sikap dan tindakannya dalam menumpuk harta benda duniawi, baik lewat jalan halal maupun haram (yang berkat kelincahannya berdalil dan memanipulasi ayat dan hadits, maka yang haram akan terlihat sebagai halal).

Orang berilmu yang jahat serta tamak merupakan bahaya bagi kaum muslimin dan bagi manusia pada umumnya. Boleh jadi segala macam nasehat akan mudah dibantah dengan kemahirannya memainkan dalil ayat dan hadits. Kita tidak bisa melupakan kisah Qarun yang tamak akan harta benda duniawi. Padahal, sebagaimana kita tahu, Qarun adalah orang yang pemahamannya akan ayat-ayat suci nomor dua setelah Nabi Musa ('alaihissalaam).

Sindiran dan teguran berikut ini dikutip dari buku Nashaihul 'Ibaad: Menjadi Santun Dan Bijak Karya Muhammad Nawawi Al Bantani yang mana buku ini merupakan syarah/penjabaran dari kitab Al Munabbihat 'alal isti'daad li yaumil ma'aad karya Imam Al Hafidz Ibnu Hajar Al Atsqalani (Penerbit Irsyad Baitus Salam, cetakan pertama, September 2005, Bab IX, halaman 246):

Yahya bin Mu'adz Ar Razi pernah melihat seorang ulama ahli fiqih yang cinta duniawi, maka ia berkata kepadanya, "Wahai orang yang berilmu dan yang paham tentang As Sunnah,

1. gedungmu yang besar ini bagaikan istana kaisar Romawi,
2. keindahan rumahmu bagaikan istana raja Persia,
3. tempat tinggalmu bagaikan tempat tinggal Qarun,
4. pintu rumahmu tinggi bagaikan pintu rumah kaumnya raja Thalut,
5. pakaianmu bagaikan pakaian raja Jalut,
6. jalan pikiranmu bagaikan jalannya para setan,
7. properti milikmu bagaikan milik penguasa Syam, Marwan bin Hakam,
8. kekuasaanmu bagaikan kekuasaan Fir'aun,
9. hakim-hakimmu zhalim, suka menerima suap, dan suka berkhianat,
10. para pemimpinmu adalah orang-orang bodoh,

maka dari itu di manakah jalan hidup yang telah dicontohkan oleh Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam??"

Alangkah keji dan zhalimnya jika ada ahlul 'ilmu yang dengan bangga memperlihatkan kepiawaiannya dalam menumpuk harta benda duniawi, berbangga-bangga atas hal itu, menempelkan sejumlah dalil ayat dan hadits yang telah dimanipulasi maknanya dalam rangka membenarkan hawa nafsunya itu, dan menyerukan semua manusia untuk mengikuti pemikiran dan tindakannya itu. Na'udzubillahi min dzalik. Semoga Allah SWT melindungi kita dari jebakan-jebakan setan melalui pesona duniawi. Cukuplah nasehat bijak 'Umar bin Khathab, "Letakkan dunia di tanganmu, bukan di hatimu"

Tomy Saleh.Kalibata.21 Juli 2008.11:52wib.

Perploncoan Dan Senioritas A la Iblis

Pagi itu dua orang remaja putri berpakaian atasan putih dan bawahan biru terlihat bercakap-cakap di tepi jalan. Di lihat dari pakaiannya (putih - biru) kelihatannya mereka siswi SLTP. Tapi ada yang tidak biasa dari penampilan mereka sebagai siswi SLTP. Masing-masing rambut mereka diikat/dikuncir dua (kanan-kiri) dengan pita berwarna-warni. Kaus kaki mereka juga tidak matching antara kanan dan kiri. Plus masing-masing juga membawa dua buah balon warna-warni. Barulah disadari bahwa mereka adalah siswi-siswi baru sebuah SLTA (atau SMK?). Dan hari itu adalah hari pertama mereka menjalani masa orientasi siswa baru. Ya, mereka sedang mengikuti ospek.

Setiap tahun ajaran/akademis baru ada sebuah tradisi yang (ternyata) masih terus dilakukan di sekolah ataupun kampus, yaitu : Ospek (orientasi dan pengenalan kampus/sekolah). Praktek Ospek yang paling umum ditemui adalah berupa perploncoan siswa/mahasiwa baru. Para anak baru itu diperintahkan untuk membawa dan atau mengenakan barang-barang aneh yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan hal-hal yang berbau intelektualisme, padahal kampus dan sekolah (seharusnya) adalah tempat pembibitan intelektual.

Setelah diperintahkan mengenakan dan atau membawa tetek bengek aneh bak badut (untuk tidak mengatakan bak orang gila), anak-anak baru itu harus mengikuti sejumlah kegiatan yang dirancang oleh para senior mereka. Misalnya mereka harus mengumpulkan tanda tangan sejumlah senior dan untuk mendapatkan tanda tangan ini mereka harus melakukan sesuatu yang telah ditentukan seperti menyanyikan nyanyian konyol tak bermakna atau gerakan tarian bodoh atau meneriakkan yel-yel tidak jelas atau melakukan apapun yang diminta oleh sang senior yang ingin diminta tanda tangannya. Selain diajarkan dan diminta untuk menyanyikan lagu konyol, tarian bodoh, dan yel-yel tidak jelas itu, para siswa/mahasiswa baru juga tak jarang dibentak-bentak dan diberikan sejumlah "hukuman" atas ketidakdisiplinan mereka. Misalnya salah dalam melakukan tarian atau tidak membawa/mengenakan benda yang telah diperintahkan. Hukuman itu bisa bermacam-macam bahkan tak jarang sesuka hati sang senior. Misalnya berjalan jongkok sekian meter sambil meneriakkan kata-kata tertentu, atau berlari mengelilingi lapangan, atau push up dan sit up sekian kali, atau bahkan dipukul (seperti yang biasa dilakukan oleh para "mahasiswa" STPDN).

Kegiatan ospek itu lebih mirip perploncoan ketimbang kegiatan untuk mempersiapkan memasuki dunia baru intelektual. Walaupun dalam rangkaian acara ospek ada juga kegiatan yang "agak ilmiah", berupa ceramah umum atau acara-acara in class dengan topik-topik tertentu. Tapi acara-acara itu lebih terasa sebagai selingan belaka dari sebuah acara inti ospek : perploncoan.

Perploncoan ini sebenarnya sebuah tradisi aneh di mana siswa/mahasiswa senior memaksa para junior untuk melihat mereka sebagai sosok yang harus disegani dan dihormati. Para senior itu memaksa para junior untuk memuliakan mereka dan melayani keinginan mereka. Para senior itu juga memaksa para junior untuk menyadari posisi kejuniorannya bahwa para junior adalah kecil, lemah, dan bodoh. Yang besar, kuat, dan pandai hanya para senior, oleh karena itulah para junior harus mengenakan dan membawa simbol-simbol atau atribut konyol dan mencerminkan kebodohan. Para senior tak jarang mempergunakan kekerasan fisik untuk menunjukkan kegagahan a la senior dan menundukkan para junior.

Sejumlah dalil dipakai untuk membenarkan tindakan ospek nyleneh ini, di antaranya bahwa hal ini adalah tradisi turun temurun dan sudah menjadi budaya dan ciri khas alma mater yang bersangkutan. Atau ospek ini adalah untuk melatih kedisplinan dan keberanian para junior. Atau kegiatan-kegiatan ini dimaksudkan agar para junior terbiasa dengan adat istiadat alma mater. Atau acara ini dimaksudkan untuk menambah keakraban dan kedekatan antara sesama junior dan juga antara senior dan junior. Dalil-dalil ini makin menguatkan kebodohan sistem perploncoan dalam program ospek. Bagaimana mungkin sebuah institusi intelektual mendiamkan dan mendukung terlaksananya sebuah praktek yang merendahkan martabat manusia dan tidak mendukung munculnya watak intelektual? Praktek ini tak lebih dari ajang balas dendam senior atas apa yang mereka alami dulu ketika diplonco waktu masih junior. Praktek ini melestarikan nilai-nilai kebodohan dan kekerasan.

Sekedar flash back, sewaktu Allah SWT memerintahkan seluruh penghuni langit (Malaikat dan Iblis) untuk sujud kepada Adam (alaihissalaam), Iblis memprotes perintah Allah SWT. Iblis merasa lebih mulia dari Adam karena Iblis diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Tapi kesombongan senioritas Iblis ini dibantah oleh Allah SWT dan Iblis langsung diusir dari surgaNya. Tidak cukup hanya itu, Allah SWT juga menetapkan bahwa Iblis adalah musuhNya yang kelak akan menghuni neraka jahannam selamanya. Iblis pun bersumpah bahwa ia akan menggoda seluruh anak cucu keturuan Adam (alaihissalaam) agar mereka juga jauh dari Allah SWT dan kelak akan masuk neraka bersama-sama Iblis.

Asas senioritas adalah kesombongan. Merasa diri lebih baik, lebih hebat, lebih kuat, dan lebih pandai. Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. Padahal ukuran standard yang dipakai dalam menilai kebaikan seseorang hanyalah ketaqwaannya kepada Allah SWT, di mana salah satu sifat taqwa adalah rendah hati dan siap berbagi atas kelebihan dan keutamaan yang Allah karuniakan kepada dirinya. Bukan untuk dibangga-banggakan dan disombongkan.

Asas perploncoan adalah untuk menunjukkan senioritas, melestarikan kebodohan, kekerasan dan mewarisi sifat Iblis : sombong. Perploncoan tak lebih dari sebuah praktek meniru Iblis (la'natullah 'alaihim). Perploncoan tidak membawa manfaat bagi kemajuan sebuah peradaban manusia. Oleh karena itu semua praktek perploncoan di semua institusi sangat patut untuk dihapuskan.

Sebagai solusi, berikut ini diusulkan beberapa contoh kegiatan yang bisa dipakai dalam kegiatan ospek yang manusiawi, mencerdaskan, dan mencerahkan:

1. Pelatihan Quantum Learning. Pelatihan ini akan memberikan wawasan mengenai cara belajar yang efektif dan menyenangkan. Hal ini adalah sesuatu yang sangat mendasar diperlukan oleh setiap orang agar dapat semangat dan merasa senang dalam belajar. Pembelajaran bukan lagi menjadi sebuah aktivitas yang membosankan apalagi menakutkan.

2. Pelatihan Speed Reading. Melalui pelatihan ini setiap peserta akan memiliki keterampilan untuk bisa membaca dengan cepat, efektif, dan efisien. Inti dari kegiatan belajar adalah membaca. Jika pelajar memiliki keterampilan membaca cepat, maka hal ini akan sangat membantu proses belajar. Bayangkan seorang pelajar mampu membaca dua atau tiga buah buku dalam sehari. Betapa banyak stok ilmu yang bisa disimpannya.

3. Pelatihan Menulis/Jurnalistik. Pelatihan ini akan mengasah kemampuan menulis. Keterampilan menulis (mengarang) sangat lemah di kalangan pelajar Indonesia. Padahal dengan kemampuan menulis ini akan sangat membantu mengembangkan tradisi intelektual. Juga akan membantu perkembangan kemampuan berbahasa yang baik.

4. Pelatihan Internet. Pelatihan ini akan membantu pelajar dalam membuka wawasan terhadap dunia internasional. Selain itu juga akan mengasah kemampuan untuk mendapatkan dan mengolah informasi.

5. Ceramah/kuliah umum dengan berbagai macam topik dan dengan mengundang pembicara terbaik di bidangnya. Hal ini akan memperkaya wawasan. Dengan mengundang orang-orang terbaik di bidangnya itu juga akan membiasakan pelajar untuk berinteraksi dengan tradisi ilmiah intelektual yang ditunjukkan oleh orang-orang terbaik tersebut.

6. Outbond training. Permainan ketangkasan fisik ini juga akan melatih kecerdasan fisik, membangkitkan keberanian, memunculkan kedekatan dan solidaritas dengan jalan yang benar dan aman (dibandingkan dgn hukuman dan bentakan a la plonco)

7. Aksi sosial. Hal ini baik dilakukan untuk melatih kepekaan sosial para pelajar terhadap lingkungan masyarakat sekitar, khususnya kepada para dhu'afa. Silahkan pilih : khitanan massal, pengobatan gratis, penjualan sembako murah, santunan untuk yatim, atau kerja bakti membersihkan lingkungan atau membantu korban bencana alam.

Masih banyak lagi contoh-contoh kegiatan baik lainnya yang manusiawi, bermanfaat, dan lebih menonjolkan suasana intelektual.

Dengan kegiatan ospek yang berisi aktivitas baik, mudah-mudahan akan muncul kader-kader bangsa yang bersih hatinya, cerdas pikirannya, peduli pada lingkungan sekitarnya, dan profesional dalam beramal membangun bangsa. Bangsa ini benar-benar membutuhkan sebuah generasi seperti itu untuk bisa bangkit dari keterpurukan.

Ayo bangkit bangsaku. Harapan itu masih ada.

Tomy Saleh. Kalibata. 17 Juli 2008. 12:17wib

Seminar Gratis Bersama Forum Entrepreneur Indonesia

Dalam rangka pertemuan bulanan "Forum Entrepreneur Indonesia" yang terdiri dari:

Roni Yuzirman (Komunitas Wirausahawan Tangan Di Atas)
Valentino Dinsi (LET'S GO Indonesia, penulis buku "Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian)
Khairu Salim (Entrepreneur College, pendiri & pemilik Country Donuts)
Budi Utoyo (Entrepreneur University)
Elang Gumilang (Maestro Muda Indonesia, pengusaha muda)
Bambang Suharno (Indonesian Entrepreneur Society)
Tukhas Imaroh (Universitas Jayabaya)
Sahmulah Rifqi (Oase School for Entrepreneur)
Zaenal Abidin (Institut Kemandirian, Konsultan Kewirausahaan)
Arfan Sofan (KADIN Pusat)

Topik untuk pertemuan kedua ini adalah:

"Kiat Sukses Memulai Bisnis"

Bersama:

Bambang W. Suharno dan Elang Gumilang (pemenang Wirausaha Muda Indonesia 2007)

Kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir pada Charity Event yang akan diadakan pada:

Hari/Tgl : Jum'at, 18 Juli 2008
Waktu : 18.00 – 22.00
Tempat : Auditorium Universitas Satya Negara Indonesia (USNI) (www.usni.ac.id)
Jl. Arteri Pondok Indah, No.11, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan

Kami mengharapkan kehadiran bapak/Ibu dalam acara seminar Gratis ini dalam rangka menciptakan semangat wirausaha dan menyebarkan virus entrepreneurship, di mana sebuah bangsa yang besar dan kuat ekonominya dibangun oleh semangat entreprenurship. Demikian permohonan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasama yang diberikan, kami ucapkan terimakasih.

Hormat kami,
Valentino Dinsi
Kordinator Forum

NB: Host acara kali ini; IES (Indonesian Entrepreneur Society) dan Satya Negara Entrepreneur Centre. Informasi di 02194021645

Wassalam

Mawar Melukai Hati

Haruskah aku pejamkan mata, menahan nafas, dan menutup telinga
Dari sang mawar?
Durinya melukai hatiku.

TomySaleh.Tebet.15Des2005.17:23wib

Da'i Seleb

Engkau dipanggil untuk menyirami padang gurun jiwa mereka
Engkau adalah oase harapan bagi hati mereka yang hampir mati
Engkau ibarat mentari fajar menyinari lembah gelap fikiran

Tapi wahai kekasih,
Engkau terpesona oleh kegemerlapan
Engkau tergiur dengan kemewahan
Engkau terlena oleh wewangian dan wajah-wajah cantik
Engkau terpana oleh keceriaan dan kegembiraan lepas bebas tanpa batas
Engkau takjub dengan keterpesonaan publik kepada mereka
Engkau berharap bisa menikmati dunia mereka
Dunia yang penuh perayaan, keriaan, dan tawa kesenangan
Perayaan setiap waktu untuk merayakan apapun
Dunia selebritis

Gaya ucapmu berubah
Ke mana surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai?
Ke mana lembah neraka yang gelap menyeramkan?
Ke mana peringatan-peringatan itu?
Mengapa rumah dan perabot mewah?
Mengapa mobil dan motor canggih?
Mengapa fashion moderen?
Mengapa parfum terkini?

Tahukah engkau kekasihku,
Tak ada lagi sinar di wajahmu
Engkau sama seperti mereka
Selera, gaya ucap, gaya hidup, perabotan duniawi
Engkau da’i seleb….

TomySaleh.Tebet.18Okt2005.18:00wib

Absurd

Di mana engkau
Mengapa engkau menghilang
Aku membutuhkanmu
Jangan tinggalkan aku sendirian
Menapaki jalan panjang melelahkan ini
Aku letih, pusing, dan mual
Kembalilah kepadaku wahai diriku

TomySaleh.Tebet.29Aug2005.11:01wib

Aku Menutup Mata

Aku penikmat hidup
Ditemani secangkir coffee cream
Alunan musik jazz
Duduk di lounge kelas elite
Membaca majalah lifestyle mencari info
Tentang trend pakaian terkini
Tentang clubbing dan party
Tentang velg mobil sport
Tentang kacamata
Tentang celana dalam
Tentang seks
Tentang……
Ah, PDA phone-ku berbunyi
SMS dari yayangku
Minta diantar shopping ke Singapura minggu depan

Aku telah lama menutup mataku
Tentang orang-orang yang sehari makan, sehari tidak makan
Tentang bunuh-bunuhan antar-kampung
Tentang penggusuran gubug-gubug
Tentang kehidupan kolong jembatan
Tentang anak-anak yang mulai belajar teknik bunuh diri
Tentang balita-balita setengah mati kurang gizi
Tentang perut gendut pejabat penghisap darah rakyat
Tentang rumah sakit yang angkuh
Tentang sekolah yang makin mahal
Tentang politisi gombal
Tentang………
Ah, Pelayan seksi itu sudah datang
Membawa tiramisu-ku
Selamat makan…!

TomySaleh.Tebet.27Aug2005.14:18wib

Ngopi Yukss....


(Sumber : arthazone.com)

Kalau Kau Benar

Kau katakan kau benar
Kau katakan kami salah
Kau katakan kau telah sesuai
Kau katakan kami telah menyimpang

Kau tuduh kami tidak taat
Kau tuduh kami ketinggalan
Kau tuduh kami penghambat kemajuan gerakan
Kau tuduh kami terjebak pada masa lalu

Kalau kau benar,
Mengapa kau mencintai dinar dan dirham?
Yang diberikan oleh musuh-musuh kita

Kalau kau benar,
Mengapa kau menjustifikasi kebathilan?

Kalau kau benar,
Mengapa kau simpan baju akhlaqmu di dalam peti besi di bawah tanah rumahmu?

Kalau kau benar,
Mengapa kau ejek dan hina orang-orang mulia?

Kalau kau benar,
Mengapa kau jual keikhlasan dan keringat kami kepada musuh-musuh kita?

Kalau kau benar,
Mengapa gaya bicaramu tidak beradab?

Kalau kau benar,
Mengapa kau begitu silau dengan harta benda kemewahan?
Yang dulu begitu kau hina

Kalau kau benar,
Mengapa kau sombong?

Kalau kau benar,
Mengapa perilakumu jauh dari yang kau ajarkan
Bertahun-tahun yang lalu
Di sudut-sudut ruangan yang sederhana

Kalau kau benar,
Mengapa kau gadaikan Islammu?

Kami masih bersabar
Kami tak ingin berpecah belah
Tapi siapa yang kuat menahan begitu lama
Suatu saat kami akan menumbangkan kezaliman
Sampai ke akarnya
Tak akan kami berikan kesempatan bernafas kepadanya
Apakah kezaliman itu ada di luar sana
Atau di dalam rumah kita
Kami tak peduli

Ingat : Akan Kami Tumpas habis !
Tanpa banyak kata dan cerita
Kalau perlu dengan tangan dan darah kami

Kami tak peduli, karena

KAMI SUDAH MUAAKKK..!!!!


TomySaleh.Tebet.4agustus2005.11:17wib.

Orang Miskin, Orang Sempurna

Aku orang miskin
Lahir dari rahim orang kere
Bapakku melarat
Kakak dan adikku pra sejahtera

Serba kurang adalah denyut nadi kami
Hari ini lapar, esok pun tak tahu
apakah akan makan atau tidak
Hari ini terlelap di gang kumuh, esok pun tak tahu
apakah akan digusur atau tidak

Tapi kami harus tetap sehat dan kuat
Tapi kami harus bisa belajar sendiri dan pintar
Tapi kami harus tetap bertahan walau tanpa tempat tinggal
Tapi kami harus bisa menegakkan badan ringkih ini dengan perut kosong

Karena rumah sakit hanya untuk orang kaya
Karena sekolah hanya untuk orang berpunya
Karena rumah hanya untuk orang berduit
Karena makanan sehat hanya untuk orang berkantong tebal

Semoga Tuhan berkenan,
Menjauhkan kami dari polio, busung lapar, TBC, dan AIDS
Memberikan otak yang jernih untuk belajar dan berpikir
Mengkaruniakan ketahanan hidup
Mengenyangkan perut kami selalu, walau tanpa makan dan minum
Dan semoga Tuhan berkenan,
Menjadikan kami sempurna dalam kemiskinan ini
Sampai ajal datang,
(Walau tak punya uang buat sewa ambulance dan bayar kuburan)

TomySaleh.Tebet.29juni2005.15:13wib

Musim Apakah Di Sini?

Banyak durian di pasar dan di pinggir jalan
Orang ramai membeli durian
Musim durian

Banyak rambutan di pasar dan di pinggir jalan
Orang ramai menikmati rambutan
Musim rambutan

Harga sembako naik,
Anak putus sekolah banyak,
Orang miskin bertambah,
Bensin, minyak, dan gas mahal,
Orang-orang saling bunuh,
Orang-orang berlomba cepat mati,
Gempa, banjir, flu burung, longsor, datang terus menerus
Musim apakah ini?

TomySaleh.Tebet.31Maret2005.18:00wib

Al Aqsho-ku

Tanahmu padat,
Dengan jejak langkah sejarah kemuliaan
Dan penindasan

Tanahmu basah merah,
Dengan air mata dan peluh,
Dan darah segar putra-putri pembelamu

Langitmu kelam,
Dengan kedukaan puluhan tahun
Dan keacuhan anak-anakmu di ujung bumi lain

Suara muadzinmu menyelimuti segenap langit
Menggetarkan hatiku
Melelehkan airmataku

Al Aqshoku,
Aku Cuma bisa berdoa dari sini
Maafkan anakmu ini……

TomySaleh.Tebet. 28Maret2005.8:38wib

Aku Ingin Kau Bahagia

Aku ingin jadi malam pekat
Agar cahayamu cemerlang

Aku ingin jadi tanah padat
Agar menapakmu pasti

Aku ingin jadi awan
Agar terik mentari tak menjamah kulitmu

Aku ingin jadi angin semilir
Agar hatimu menjadi sejuk

Aku ingin jadi rangkaian nada indah dalam hidupmu
Agar telinga jiwamu tentram

Aku ingin jadi taman bunga
Agar matamu tidak memandang melainkan keindahan

Aku ingin kau bahagia

TomySaleh.Tebet.22Jan2005.11:56wib

Sang Paranoid Yang Agung 2

Dia naik podium lagi dan berpidato lagi
Kali ini lebih singkat, lebih tegas, dan lebih keras :

Taati aku atau mati !

TomySaleh.PasarMinggu.14Des2006.9:57wib

Sang Paranoid Yang Agung

Di depan hamparan patung-patung yang tertunduk,
Dia berpidato singkat :
Mempertanyakanku sama saja dengan pembangkangan !
Mengkritikku sama saja dengan pemberontakan !
Tutup mulutmu, tundukkan wajahmu, dengarkan titahku, dan jangan membantahku !

TomySaleh.PasarMinggu.12Des2006.17:55wib

Sejak Kapan?

Sejak kapan cincin emas, jubah sutera, kurma madinah, dan unta merah
menjadi syarat utama kita memenangkan pertempuran ini, kawan?

Sejak kapan menimbun dinar dan dirham setinggi gunung uhud
menjadi syarat utama keberlangsungan nafas gerak ini, kawan?

Apa yang bisa kau banggakan dari sebelah sayap nyamuk
dan bangkai kambing di antara tumpukan sampah ?

TomySaleh.Tebet.16Mei2006.17:45wib

Galau

Kami diajarkan kejujuran
Tapi ketika kami jujur kami dibilang bodoh

Kami diajarkan kritis
Tapi ketika kami kritis kami dibilang membangkang

Kami diajarkan istiqomah
Tapi ketika kami istiqomah kami dibilang kuno

Kami diajarkan tegas pada musuh
Tapi ketika kami tegas pada musuh kami dibilang terlalu ekstrim

Kami diajarkan hidup sederhana
Tapi ketika kami hidup sederhana kami dibilang tidak bisa menerima kemajuan

Kami diajarkan menolak harta syubhat
Tapi ketika kami tolak harta syubhat kami dibilang payah

Kami diajarkan hindari hidup bermewah-mewah
Tapi ketika kami hindari hidup bermewah-mewah kami dibilang kampungan

Kami diajarkan untuk mengatakan kebenaran dan melawan kebathilan
Tapi ketika kami berdiri untuk melakukannya kami kaget karena berhadapan denganmu

TomySaleh.Tebet.16Mei2006.11:13wib

Kenakan Sepatumu

Bung, terhadap anak bayi yang rewel
Tak perlulah kau pukul ia hingga pingsan
Simpan kepalmu itu untuk meninju politisi penipu

Terhadap semut yang menggigit
Tak perlulah kau tembak ia dengan pistol
Simpan pelurumu itu untuk menembak pejabat koruptor

Terhadap goresan cakar ayam di kertas lusuh berisi kalimat sepele
Tak perlulah kau gelisah dan berteriak membalasnya
Simpan suara dan dalilmu untuk menghadap rezim zalim

Dan, bung, lepaskan sandal itu dan kenakan sepatumu
Kita memasuki jalan berliku dan berbatu

TomySaleh.Tebet.15Mei2006.15:13wib

Aku akan tetap menulis puisi

Wahai tiran,
Aku menulis puisi dengan penaku
Kalau kau patahkan penaku
Aku menulis puisi dengan pensil kayuku
Kalau kau patahkan pensil kayuku
Aku menulis puisi dengan kapurku
Kalau kau patahkan kapurku
Aku menulis puisi dengan darah dari ujung jemariku yang kukoyak dengan gigiku
Kalau kau patahkan jemariku
Aku menulis puisi dengan lidahku
Kalau kau potong lidahku
Aku menulis puisi dengan hatiku
Kalau kau tusuk dadaku
Aku mati dan mayatku akan berubah menjadi puisi
Kalau kau bakar mayatku dan kau hambur-hamburkan abuku
Maka abuku akan menjadi puisi yang bertebaran di mana-mana ditiup angin

TomySaleh.Tebet.15Mei2006.11:16wib

BMW vs. Audi vs. Subaru

Perang Iklan... he he he.... (sumber:arthazone.com)



Pekan Tarbiyah, 25 - 27 Juli 2008

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Majelis Budaya Rakyat dan Asosiasi Nasyid Nusantara mempersembahkan. ...

P E K A N T A R B I Y A H
"Untukmu Para Kader Dakwah"

Gelanggang Remaja Jakarta Selatan (GRJS) Bulungan, Jakarta Selatan
25 – 27 Juli 2008 (dari pagi hingga malam)

Acaranya beragam :
- Simposium Pergerakan Dakwah (25, 26, 27 Juli)
- Pentas Nasyid (25 Juli)
- Pentas Teater Kanvas (26 Juli)
- Pembacaan Puisi karya alm. K.H. Rahmat Abdullah (26 Juli)
- Jumpa Pemeran Film Sang Murabbi (27 Juli)
- Premiere (Pemutaran Perdana) Film "Sang Murabbi : Mencari Spirit Yang Hilang" (27 Juli)
- Bazaar (25, 26, 27 Juli)
- Pameran fotografi "In Memoriam: KH. Rahmat Abdullah" (25, 26, 27 Juli 2008)
- Kegiatan pelayanan untuk umat (25, 26, 27 Juli)

- Perlombaan anak-anak, dll.

Sebarluaskan info kegiatan ini dan ajaklah saudara-saudara kita untuk menghadirinya.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.



NB : Untuk pemesanan (indent) film "Sang Murabbi : Mencari Spirit Yang Hilang", silahkan hubungi :

majelisbudayarakyat@yahoo.com

jangan lupa cantumkan:
- nama lengkap
- alamat lengkap
- no. telepon
- alamat email
- jenis pesanan (VCD atau DVD) dan jumlahnya

Untuk mendapatkan informasi komplit silahkan jalan-jalan ke alamat resmi film "Sang Murabbi" dan acara pekan tarbiyah ini :

zul3.multiply.com (Bang Zul Ardhia, sang sutradara)

klubkitakemon.multiply.com (Bang Yulius, Ketua Umum Majelis Budaya Rakyat)

Bedah Buku "Di Jalan Dakwah Aku Menikah"

Assalamu'alaikum Wr. Wb.,

Dept. SLTNI RISKA kembali mengajak sahabat-sahabat sekalian untuk mengikuti kajian Islam bedah buku "FIQIH NIKAH" yang Insya Allah akan dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : Ahad, 13,Juli 2008
Pukul : 09.30 – 12:30 WIB ( waktu Indonesia beriman ).
Tempat : Ruang Bundar Masjid Agung Sunda Kelapa
Judul buku : “Dijalan Dakwah Aku Menikah
Pembicara : Ust. Drs. H. Harfannudin, Lc.
Moderator : Prialinov [Trainer & Motivator CIGEBA ]

Apakah anda telah memiliki kesiapan untuk menikah ? Jika anda yakin telah siap, segeralah melangsungkan pernikahan di jalan Dakwah. Jalan inilah yang mengantarkan Nabi Saw, menikahi istri-istrinya, para ummahatul mukminin. Jalan ini yang mengantarkan Ummu Sulaim menerima pinangan Abu Thalhah. Jalan yang menyebabkan bertemunya Ali r.a. dan Fatimah Az-zahra dalam sebuah keluarga, Di jalan itu pula para sahabat Nabi menikah. Di jalan itulah orang-orang sholeh membina rumah tangga sakinah. Seperti apakah pernikahan di jalan dakwah itu? Buku ini akan mengantarkan anda menemukan jawaban tuntasnya.

Selamat membaca dan menghadiri bedah bukunya…Acara ini terbuka untuk umum, mohon diinformasikan ke saudara/i kita.

Semoga dapat memberi mauidhah hasanah dan juga dapat memperbaiki sekaligus menambah kualitas ketaqwaan ibadah kita kepada Allah swt.

"Padahari ini telah aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah aku cukupkan nikmatKU bagimu, dan telah aku ridhoi ISLAM sebagai agamamu "( Q.S.Al-Maidah: 3)

Cat: Bagi yang ingin membeli macam-macam buku-buku tentang nikah lainnya dapat menghubungi sahabat-sahabat SLTNI 0812-803-6823 dan sebagian buku telah tersedia dan dapat dibeli di Sekretariat RISKA.

Wassalamu'alaikum Salam Wr. Wb.

Humas Dept SLTNI RISKA

Info selengkapnya:
- Sekretariat RISKA : 021-319-05-839
- Jangna : 021-7037-1016/0812-803-682 3
- Sugi : 021-93-555-683
- Dwi Baskoro : 021-93-66-54-33
- Pera : 0813-8304-9684
-Vita :021-9903-1765

Remaja Islam Sunda Kelapa RISKA, Remaja Islam yang punya gaya

Sekretariat:
Jl. Taman Sunda Kelapa No. 16, Menteng, Jakarta Pusat 10310.
Telp. 021-31905839
Fax. 021-3154179
Email: remajaislamsundakelapa@gmail.com
Website: www.riskaonline.org

Halte ply oper

Semangat untuk memperbaikinya harus diacungi jempol.... he he he... (sumber: arthazone.com)



Semula : "Halte Ply Over" --> kalimat ini salah dan harus dikoreksi



Setelah dikoreksi kesalahannya.......


Rahasia Badut

Melompat
Berjoget riang
Memutar-mutar perut gendut
Menunggingkan pantat besar
Bergoyang ke kanan dan ke kiri
Semua tergelak
Tertawa ceria
Terhibur

Ha ha ha
Badut memang lucu...

Di balik topeng dan make up
terdapat wajah dgn gurat-gurat
tanda terpaan kerasnya kehidupan
air matanya sudah kering
perutnya sudah kapalan dengan lapar
tapi dia harus membuat orang tertawa
dengan kepedihan di jiwanya
tapi dia harus menghibur orang
di gubuknya di pinggir kota sana
telah menanti istrinya dan 4 orang anak yang masih kecil-kecil
dengan piring kaleng dan periuk nasi yang kosong

Ha ha ha
Badut memang lucu...

TomySaleh.Tebet.20juli2005.11.50wib

Harapan

Jangan menaruh harap pada nyala sebatang lilin
Karena keremangannya meredup seiring dengan kehancurannya

Jangan menaruh harap pada terangnya mentari
Karena benderangnya akan pudar seiring habisnya umur zaman

Berharaplah pada Sang Penguasa Cahaya Yang Sinarnya tak akan pernah redup
Menerangi hati dan menjelaskan arah hidupmu, sekalipun matamu buta dan tubuhmu renta

TomySaleh.Tebet.9Mei2006.9:13wib

Apa yang kau pakai?

Jangan pakai baju ketakutan, karena
Dia yang bermahkota kezaliman akan memimpin dengan kekejaman tak terperi

Jangan pakai baju kebodohan, karena
Dia yang bermahkota kebohongan akan memimpin dengan tipu daya licik

Jangan pakai baju kepasrahan, karena
Dia yang bermahkota kesombongan akan memimpin dengan menginjak kepalamu

TomySaleh.Kalibata.15Nov2007.8:28wib