Catatan Pagi September 2010

Pagi bermurah hati
Tanpa pinta selalu memberi:
mentari lembut menerangi,
sejuk hawa menyelimuti,
kata-kata berpeti-peti,
asa menggunung tinggi.
*15.09.2010 posted @ facebook

Pagi adalah lembaran baru
Lisan dan amal adalah pena
Akal sehat adalah tinta
*21.09.2010 posted @ facebook

Cahaya pagi menyambut
Robot-robot ramai menyemut
Bibir-bibir merengut
Wajah-wajah beku kusut
Dipaksa larut rutinitas akut
Serakan berkah tak terpungut
Bahagia pantas luput
Tapi aku tak boleh turut
Agar bisa senyum saat dijemput maut
*22.09.2010 posted @ facebook

Kini pagi sudah menua
Cahaya meredup mengelam
Gravitasi menarik kuat muka dan kelopak mata
Kuyu menghias wajah
Sang semangat sedang bersiap di peraduannya
Dan dunia akan segera bertukar dengan impian.
*22.09.2010 posted @ facebook *sore hari

Sampah pagi menghampiri tepian hatiku
Moncong senapan fitnah terjuju
Muntahkan ribuan peluru tipu
Yang bersujud dianggap hantu
Bibir berdzikir dipaksa bisu
Di dahi kami kau stempelkan tuduhan palsu
Kami hanyalah hamba Tuhan, bukan pengacau
*23.09.2010 posted @ facebook

Pagi menjnguk dingin
Mentari menyapa lembut
Jalanan dipadati kepala-kepala
Bagai gudang kisah-kisah
Beribu-ribu banyaknya
Adakah saling terpaut?
Atau sekadar embun sesaat?
Di mana siang akan menguapkannya
Dan awan menyimpan rahasianya
*24.09.2010 posted @ facebook

Aku senantiasa merindui pagi
Saat ia menyapaku lembut
Lalu menyisipkan sepotong semangat
Walau kadang lepas dari genggaman
Bilakah aku memerangkapmu, wahai pagi?
Agar rinduku selalu terjawab
Saat siang membakarku dan malam membutakanku
*27.09.2010 posted @ facebook

Bersama kesejukan, kukecup keningmu
Mentari dan gemintang sisa malam meluruh ke wajahmu
Kau menyimpan pagi di dadamu
Biarkan ia lelap hingga malam nanti kita nikmati berdua
*28.09.2010 posted @ facebook

Jagad pagimu adalah danau cinta indah
Dimandikannya diriku dengan air kasih
Lalu bersampan tenang dalam kesejukan
Tak pernah ada terik siang di sini
Dan tidak pula datang malam menyelimuti
*29.09.2010 posted @ facebook

Pagi bersimpuh tersudut dalam kemalangan kesedihan
Keluhan merampas cerah mahkota mentarinya
Amarah melontarkan ludah basi ke wajahnya
Kau nantikan sajalah mendung sepanjang harimu
*30.09.2010 posted @ facebook

Tidak ada komentar: